Kenali Sejak Dini Penyebab Urine Keruh, Bisa Jadi Gejala Diabetes dan Penyakit Ginjal
Nah banyak hal yang perlu Anda ketahui mengenai penyebab urine keruh bisa jadi pertanda adanya penyakit berbahaya.
Kerusakan ginjal Infeksi berkelanjutan
Komplikasi kehamilan
Sepsis (infeksi aliran darah yang mengancam jiwa)
3. Vaginitis
Air seni yang keruh kadang-kadang disebabkan oleh jenis vaginitis.
Vaginitis adalah infeksi pada vagina.
Gangguan ini juga termasuk: Vaginosis bakteri Infeksi jamur Trikomoniasis Vaginosis bakteri dan infeksi lainnya terjadi ketika bakteri, jamur, atau organisme lain menyerang dalam jumlah tinggi atau berlebih.
Vagina yang sehat biasanya menjaga keseimbangan bakteri baik. Namun, dalam keadaan tertentu, keseimbangan ini hilang.
Ketidakseimbangan ini menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri tidak sehat dan perubahan dalam kimia vagina yang dikenal sebagai vaginosis bakteri.
Vaginitis menyebabkan urine keruh ketika sel darah putih atau cairan bercampur dengan air kencing.
Tanda-tanda vaginitis lainnya termasuk:
Gatal, sakit, atau terbakar di dalam atau di sekitar vagina
Berbau busuk
Bau seperti ikan yang membusuk setelah berhubungan seks
Terbakar saat buang air kecil
Untuk mengatasi urine keruh akibat vaginitis, tentu dibutuhkan penanganan lebih dulu pada kondisi peradangan vagina yang menjadi sumber penyebab.
Perawatan vaginitis tergantung pada apa yang menyebabkan masalah. Vaginosis bakteri dan trikomoniasis diobati dengan antibiotik.
Sementara, infeksi jamur diobati dengan obat antijamur. Gagal mengobati vaginitis dapat meningkatkan risiko tertular infeksi menular seksual.
4. Batu ginjal
Batu ginjal adalah deposit mineral dan garam yang tidak normal yang terbentuk di dalam saluran kemih Anda. Batu ginjal ini dapat tumbuh cukup besar dan menyebabkan banyak rasa sakit.
Batu ginjal juga dapat bersarang di saluran kemih, di mana benda ini dapat menyebabkan infeksi dan penyumbatan.
Urine yang keruh mungkin merupakan tanda bahwa Anda memiliki batu ginjal atau batu ginjal telah menyebabkan infeksi.
Gejala batu ginjal dapat meliputi:
Rasa sakit yang hebat di bawah tulang rusuk di sisi atau punggung
Memancarkan rasa sakit di perut bagian bawah dan selangkangan
Rasa sakit yang datang dalam gelombang
Rasa sakit saat buang air kecil Urine berwarna merah muda, merah, atau cokelat
Urine berbau busuk
Kebanyakan batu ginjal akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Tapi, dokter dapat memberi obat penghilang rasa sakit untuk membuat Anda lebih nyaman saat harus bekerja untuk menyingkirkan batu dari tubuh.
Sementara, batu yang lebih besar atau batu yang menyebabkan infeksi mungkin tetap memerlukan intervensi medis.
Dokter dapat mencoba memecah batu menggunakan gelombang suara, atau mereka dapat mengekstraknya dengan cara operasi.
Sedangkan, infeksi diobati dengan antibiotik.
5. Gagal ginjal
Sebagian besar kasus penyakit ginjal kronis disebabkan oleh diabetes atau hipertensi. Penyakit ginjal kronis ini terjadi secara bertahap.
Perkembangan penyakit ginjal kronis kemudian dapat menyebabkan gagal ginjal.
Gagal ginjal terjadi ketika fungsi ginjal turun di bawah 15 persen dari normal.
Padahal, ginjal bertanggung jawab untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari tubuh.
Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, produk limbah menumpuk dan mengganggu keseimbangan garam dan mineral dalam aliran darah.
Karena ginjal terutama bertanggung jawab untuk memproduksi urine, perubahan fungsi organ tersebut pun dapat mengubah penampilan atau bau urine.
Selain urine keruh, gejala gagal ginjal dapat pula berupa:
Bengkak di tungkai, pergelangan kaki, atau kaki
Sakit kepala Rasa gatal
Mual dan muntah
Kelelahan di siang hari dan susah tidur di malam hari
Masalah perut, termasuk kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
Kram otot, kelemahan, atau mati rasa
Memproduksi sedikit atau tidak ada urine
Nyeri atau kekakuan pada persendian
Kebingungan atau masalah kognitif
Untuk mengatasi urine keruh akibat gagal ginjal, tentu dibutuhkan penanganan pada penyakit yang mendasarinya.
Penyakit gagal ginjal dapat dikelola.
Pilihan pengobatannya, yakni termasuk hemodialisis dan transplantasi ginjal.
Selama hemodialisis, darah akan diproses melalui filter eksternal yang berfungsi seperti ginjal buatan.
6. Infeksi menular seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama kontak seksual.
IMS yang umum terjadi, yakni gonore dan klamidia.
Seperti halnya infeksi lain (vaginitis dan ISK), sel darah putih merespons ke lokasi infeksi pada IMS.
Sel-sel darah putih ini dapat bercampur dengan urine, kemudian menciptakan penampilan yang keruh.
IMS juga dapat menyebabkan keputihan yang abnormal pada wanita.
Saat urine keluar dari uretra, air kemih ini bisa bercampur dengan cairan yang keluar dan menjadi keruh. Tanda dan gejala IMS lainnya yang mungkin terjadi, yaitu:
Gatal genital Terbakar saat buang air kecil
Ruam, lecet, atau kutil
Nyeri genital Nyeri panggul pada wanita Rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks Cara menangani urine keruh akibat IMS, tentu harus juga didasarkan pada pengobatan penyakitnya.
Kajian Perdoski Perawatan untuk IMS tersebut tergantung pada jenis yang muncul. Antibiotik adalah tindakan yang paling umum.
Ketika IMS tidak diobati pada wanita, infeksi ini dapat menyebabkan masalah kesuburan, infeksi panggul yang serius, dan komplikasi kehamilan.
Sementara, pada pria, IMS dapat menyebabkan infeksi pada prostat dan organ lain dari saluran reproduksi.
7. Diabetes
Penderita diabetes memiliki kadar gula yang sangat tinggi di dalam darahnya. Kondisi itu membuat ginjal harus bekerja lembur untuk menyaring gula.
Gula ini pun sering diekskresikan ke dalam urine.
Diabetes memberi tekanan pada ginjal dan dapat menyebabkan penyakit ginjal.
Penyakit ginjal sering didiagnosis dengan mengukur keberadaan protein tertentu dalam urin. Protein inilah yang dapat mengubah penampilan atau bau urine.
Selain air kencing keruh, gejala diabetes dapat berupa:
Haus yang berlebihan
Sering buang air kecil
Kelelahan Penurunan berat badan
Penyembuhan lambat Infeksi yang sering
Diabetes tipe 2 dapat ditangani dengan obat-obatan, pola makan sehat, dan mengurangi berat badan. Sedangkan, diabetes tipe 1 membutuhkan insulin.
Risiko kerusakan ginjal berkurang dengan kontrol gula darah yang ketat.
8. Pola makan
Ada kemungkinan susu yang terlalu banyak membuat urine keruh. Produk susu pasalnya mengandung kalsium fosfat.
Seperti diketahui, ginjal bertanggung jawab untuk menyaring fosfor dari darah, sehingga kelebihan fosfor akan berakhir di urine.
Ketika fosfor diekskresikan ke dalam urine, itu disebut fosfaturia. Fosfor dalam urine dapat membuatnya keruh. Jika kondisi ini berlanjut, temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Fosfor dalam urin bisa menjadi tanda masalah medis lainnya.
9. Masalah prostat
Masalah dengan prostat, seperti prostatitis, dapat juga menyebabkan urine keruh.
Prostatitis adalah peradangan atau infeksi pada prostat, kelenjar yang berada di bawah kandung kemih pada pria.
Prostatitis memiliki beberapa penyebab, termasuk infeksi. Kondisi ini bisa datang tiba-tiba (akut) atau berkelanjutan (kronis).
Air seni yang keruh pada prostatitis bisa disebabkan oleh sel darah putih, nanah, atau keluarnya sperma.
Gejala lain prostatitis meliputi:
Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
Kesulitan buang air kecil
Sering buang air kecil, terutama di malam hari
Darah dalam urine atau ejakulasi
Sakit di perut, pangkal paha, atau punggung bagian bawah
Rasa sakit di alat kelamin
Ejakulasi menyakitkan
Gejala seperti flu
Perawatan untuk prostatitis tergantung pada penyebabnya, tetapi mungkin membutuhkan antibiotik atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
10. Kehamilan
Selama kehamilan, urine yang keruh dapat disebabkan oleh ISK, IMS, atau vaginitis. Gejala untuk kondisi ini sama seperti pada wanita tidak hamil.
Namun, karena infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, sangat penting untuk mencari penanganan medis.
Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, persalinan prematur, dan infeksi lain yang lebih serius.
Urine keruh pada wanita hamil juga bisa menjadi tanda adanya preeclampsia maupun komplikasi kehamilan yang berbahaya.
Hal itu dikarenakan urine mengandung protein yang cukup tinggi sebagai tanda penyakit tersebut.
Dengan demikian, akan lebih baik juga segera hubungi dokter jika Anda hamil dan curiga bahwa Anda memiliki infeksi saluran kemih atau vagina, maupun tanda-tanda preeklampsia.
Melansir Buku Body Sign (2007) oleh Joan Liebmann-Smith, Ph.D. dan Jacqueline Nardi Egan, urine keruh (turbid) adalah ciri khas dari infeksi saluran kencing (ISK).
Kadang-kadang urine juga akan berbau busuk.
Infeksi tersebut bisa dimulai dan tetap berada di kantung kemih, di mana secara medis dikenal sebagai sistitis, atau bis ameningkat dan menginfeksi ginjal. Penyebab urine keruh itu adalah bakteri dan lendir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Penyebab Urine Keruh, Bisa Gejala Diabetes hingga Penyakit Ginjal",
(Irawan Sapto Adhi)