Supaya Lebih Berkualitas, Perkuat Relasi Keluarga sebagai Pengasuh Utama Anak saat Fase New Normal
peran orangtua dan keluarga sebagai pengasuh utama dan pertama begitu penting dalam memberikan pengasuhan positif bagi anak, guna memenuhi hak-haknya
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Pada rangkaian webinar tersebut, Pakar Psikolog dan Keluarga, Alissa Wahid mengungkapkan ada 4 tantangan kehidupan keluarga di masa pandemi Covid-19.
Diantaranya tekanan psikososial ekonomi pribadi dan keluarga, ketidakpastian masa depan, keterbatasan ruang psikologis pribadi akibat berbagi ruang selama masa #dirumahaja, fondasi keluarga dan hubungan antar anggota keluarga.
Alissa menegaskan, anak menjadi seperti apa, itu adalah tanggungjawab orangtua.
“Jangan mencemaskan apakah anak-anak kita dapat menjadi orang yang baik. Cemaskanlah apakah kita dapat menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak kita,” tambah Alissa.
Di samping itu, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto mengungkapkan, orangtua harus memposisikan diri sebagai pertama dan utama dalam pengasuhan anak di keluarga dan harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, gembira, dan penuh senyuman.
Tidak boleh ada kekerasan karena hanya akan merusak karakter anak.
“Apakah kita sudah menjadi orangtua yang efektif? Menjadi sahabat bagi putra putri kita? Orangtua sering berada di dekat anak, namun sayangnya sering pula tidak hadir di hati anak,” ungkapnya.
Hal tersebut bisa dimulai dengan melakukan rapat keluarga. Dengarkan suara putra-putri kita.
Beri anak contoh demokratisasi di rumah melalui Majelis Permusyawaratan Rumah (MPR).
Kak Seto juga mengingatkan untuk selalu memberikan apresiasi pada anak.
Orangtua harus terus belajar bagaimana memahami perkembangan anak dan berkomunikasi efektif dengan anak.
“Jadilah Orangtua bijak yang mendidik anak sesuai dengan zamannya. Jangan bermimpi mempunyai anak penurut, tapi bermimpilah mempunyai anak yang bisa diajak bekerjasama. Mari kita ciptakan Indonesia Layak Anak dimulai dari rumah, lingkungan RT, RW, Kelurahan, dan seterusnya,” tutur Kak Seto.(*)