Rutin Memakai Deodoran Bisa Picu Kanker Payudara, Benarkah?

Penting bagi siapa pun menjaga kebersihan ketiak, mulai dari mencukur sampai melindunginya dari bakteri.

Pixabay
Ilustrasi pakai deodorant 

TRIBUN-BALI.COM - Bagi sebagian orang, deodoran dirasa sangat penting untuk menunjang penampilan.

Deodoran dipercaya bisa meminimalisasi bau tak sedap dari keringat ketiak yang disebabkan oleh bakteri.

Namun banyak yang menyebut bila penggunaan deodoran secara rutin justru menyebabkan kanker payudara.

Klaim tersebut dipercaya sebagian orang dengan alasan deodoran mengandung zat kimia antiperspirant yang bisa memicu penyakit kanker.

Penggunaannya terbilang sangat dekat dengan payudara dan kelenjar getah bening, sehingga dimungkinkan antipersipant tersebut terpapar ke payudara.

Termasuk Usus Buntu, Penyakit yang Mungkin Ditunjukkan dengan Gejala Tak Bisa Kentut

4 Efek Negatif Frozen Food bagi Kesehatan

Aktor Korea Selatan Song Jong Ki Dikabarkan Pacaran dengan Pengacara, Ini Kata Agensi

Bahkan ada yang menganggap deodoran mampu diserap kulit bekas pisau cukur ketiak.

Kandungannya diserap kelenjar getah bening di bawah lengan sehingga menyebabkan konsentrasi racun yang tinggi dan bermutasi menjadi kanker.

Mengenai pemikiran tersebut, sejauh ini, tidak ada studi epidemiologi yang kuat dan juga literatur medis yang menyebutkan adanya hubungan antara deodoran, cukuran ketiak dan risiko kanker payudara.

Bahkan faktanya, penelitian epidemiologi yang terbit pada 2002 membuktikan bahwa 813 perempuan dalam kasus kanker payudara tidak ada hubungannya dengan pemakaian deodoran.

Para ahli mengatakan bahwa hubungan deodoran, pencukur ketiak dan kanker payudara terbilang tidak relevan.

Penting bagi siapa pun menjaga kebersihan ketiak, mulai dari mencukur sampai melindunginya dari bakteri.

Deodoran memang memiliki bahan dasar alumunium yang bisa menyumbat saluran keringat serta menghentikan aliran keringat.

Katalog Promo Alfamart dan Indomaret Terbaru 12 Juni 2020, Ada yang Berlaku Hanya 3 Hari

Aktifkan Kesenian di Tengah Pandemi Covid-19, Disbud Gianyar Gelar Pementasan Virtual

Alumunium tersebut dipercaya sebagai kontribusi dalam perkembangan kanker dalam tubuh.

Tetapi sejauh ini, penelitian membuktikan bahwa alumunium yang terkandung di dalam deodoran tidak memiliki efek berbahaya bagi payudara dan menyebabkan kanker payudara.

2014 lalu, tinjauan dan studi menyimpulkan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan deodoran atau peralatan lain dengan kandungan alumunium bisa memicu kanker payudara.

Deodoran juga mengandung paraben yang berfungsi sebagai pengawet dengan meniru aktivitas estrogen dalam sel tubuh.

Kandungan paraben sendiri memang ditemukan pada tumor payudara penderita tumor, tetapi kandungan tersebut tidak bisa meningkatkan atau bahkan menyebabkan kanker payudara. (*)

Artikel ini telah tayang di Nakita Grid ID dengan judul "Rutin Memakai Deodoran Bisa Picu Kanker Payudara? Begini Penjelasannya"

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved