Sosiolog Unud Jelaskan Fenomena Maraknya Hobi Masyarakat Bersepeda Akhir-akhir Ini

Beberapa pekan terakhir marak aktivitas pesepeda di jalanan, meskipun masa pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Ini penjelasan dari Sosiolog Unud

Istimewa
Caption foto : Sosiolog Universitas Udayana Bali, Wahyu Budi Nugroho 

Sosiolog Unud ini berharap agar jangan sampai sepeda menjadi komoditas konsumtif, dan tetap berfungsi sebagai bagian dari alat penunjang kesehatan.

"Misal dulu motor klasik sempat jadi tren, karena jadi tren awalnya murah jadi mahal jadi tidak terbeli karena komodifikasi, nah jangan sampai sepeda jadi seperti itu. Jangan sampai sepeda menjadi ajang gengsi, karena ini akan menjebak pada kultur konsumtif," katanya.

Ditambahkan dia, para pesepeda harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dalam beraktivitas serta menaati peraturan lalu lintas demi keselamatan.

Di sisi pemerintah, agar menyediakan ruang lebih bagi pesepeda.

"Pesepeda harus menaati peraturan lalu lintas, jangan arogansi di jalan, karena seringkali konstruksi bersepda diutamakan disalahgunakan. Saya amati di media sosial para pesepada terjebak dalam arogansi. Untuk pemerintah lebih diakomodir ruang khusus bagi pesepeda," pungkasnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved