Corona di Bali

Jumlah Kasus Positif Covid-19 Melonjak Karena Pemprov Bali Aktif Mencari dengan Contact Tracing

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, kasus positif Covid-19 memang terjadi peningkatan yang signifikan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Foto: Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Bali, Brigjen. Pol. I Wayan Sunartha memberikan keterangan pers usai memimpin rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali di rumah jabatannya, Jum'at (19/6/2020) 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sesuai dengan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, jumlah kasus positif Covid-19 mengalami lonjakan.

Pada Kamis (18/6/2020) kemarin, jumlah penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 66 orang, terdiri dari 2 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 64 transmisi lokal sehingga jumlah kumulatif menjadi sebanyak 895 kasus.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, kasus positif Covid-19 memang terjadi peningkatan yang signifikan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Namun yang meningkat tersebut adalah orang tanpa gejala (OTG).

Kacang Tanah Bisa Menjadi Camilan Sehat saat Diet, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Perumda Pasar Mangu Giri Sedana Ancam Beri Sanksi Tegas Jika Pedagang Tak Ikuti Protokol Kesehatan

Soal Re-Opening Pariwisata Bali, Bupati Tabanan Tunggu Keputusan Gubernur

"Kalau orang yang datang PDP  atau ODP itu cuma enam kemarin. Di luar itu adalah OTG," kata Gubernur Koster saat ditemui oleh awak media usai memimpin rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali di rumah jabatannya, Jum'at (19/6/2020).

Koster yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu mengatakan, munculnya kasus Covid-19 di Bali melalui OTG karena pihaknya secara aktif terus melakukan pencaharian atau mengejar hasil tracing.

"Karena kita mengejar ya pasti ketemu, ketemunya jadi banyak. Tapi enggak apa-apa, kan sehat. Yang positif ini sehat semua, tinggal dikarantina saja, tidak di rumah sakit," jelasnya.

Tambah Tempat Karantina

Gubernur Koster menuturkan, pihaknya kini sedang menambah lokasi karantina di tengah maraknya kasus positif Covid-19 melalui transmisi lokal.

"Pak Sekda sudah menambah tempat karantina baru. Disiapin hotel, di Ibis Kuta," jelasnya didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Bali, Brigjen. Pol. I Wayan Sunartha.

Hotel tersebut, tuturnya, memiliki jumlah kamar sebanyak 150 kamar sehingga menambah kapasitas karantina yang dimiliki oleh Pemprov Bali.

Sebelum Ibis Kuta, Pemprov Bali sudah menyediakan tempat karantina di Wisma Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Balai Diklat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), UPTD. Balai Kesehatan Masyarakat (Bapelkes) Provinsi Bali, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali.

Menurutnya, pasien positif Covid-19 yang dirawat di lokasi karantina lebih cepat sembuhnya dibandingkan dengan yang dirawat di rumah sakit.

Bisa Redakan Gejala Asam Lambung, 5 Pilihan Minuman yang Cocok untuk Penderita Maag

Jika Harga Tiket Pesawat Dinaikkan, Seberapa Besar Dampaknya?

Kawasan Perbatasan Memanas, Ini Perbandingan Anggaran Belanja Militer India Vs China

 Hal itu dikarenakan mereka positif dan dirawat di karantina kondisinya lebih sehat.

"Dan yang muda lebih cepat sembuhnya, yang umurnya dikarantina itu 50 keatas agak lambat dikit. Yang di rumah sakit, yang lambat itu adalah rata-rata yang agak tua dan mungkin ada penyakit lain," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved