Turunkan Berat Badan Tanpa Diet, Apa Bisa?

Diet sering direncanakan tapi gagal dilakukan. Jadilah menurunkan berat badan hanya wacana yang berakhir tanpa realisasi.

Gambar oleh Tumisu dari Pixabay
Foto ilustrasi menurunkan berat badan 

Ini berdasarkan dua studi yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Preventive Medicine pada 2006 dan International Journal of Obesity pada 2014.

Jadi gunakanlah piring kecil untuk makanan yang tidak sehat, sedangkan makanan yang sehat taruh di piring yang berukuran besar.

Pendukung Napoli Teror Mental Cristiano Ronaldo Sebelum Laga Coppa Italia, Juventus Keok

Danrem 163/Wira Satya Tekankan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan, Kunci Momentum New Normal

3. Konsumsi lebih banyak protein

Protein memiliki efek kuat pada nafsu makan.

Hal tersebut berdasarkan beberapa studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2005, 2006, dan 2008.

Protein dapat meningkatkan perasaan kenyang, mengurangi rasa lapar, dan membantu Anda makan lebih sedikit kalori.

Ini mungkin karena protein mempengaruhi beberapa hormon yang berperan dalam rasa lapar dan kenyang, termasuk ghrelin dan GLP-1 Salah satu studi menemukan bahwa peningkatan asupan protein sebanyak 15-30 persen dari total kalori, membantu partisipan penelitian makan 441 kalori lebih sedikit per hari.

Ini menghasilkan penurunan berat badan sebanyak 5 kilogram selama 12 minggu, tanpa perlu dengan sengaja membatasi makanan apa pun.

Studi lainnya menunjukkan, wanita kelebihan berat badan atau obesitas, yang sarapan dengan telur akan makan lebih sedikit kalori pada saat makan siang, ketimbang mereka yang sarapan dengan menu biji-bijian saja.

Beberapa contoh makanan kaya protein, di antaranya dada ayam, ikan, greek yogurt, kacang lentil, quinoa, dan almond.

Jadi menambah konsumsi protein dalam diet Anda dapat membantu penurunan berat badan, bahkan tanpa perlu olahraga atau pembatasan kalori secara sadar.

4. Sembunyikan makanan tidak sehat

Studi dalam International Journal of Obesity pada 2015 menemukan bahwa menyimpan makanan tidak sehat di tempat yang terlihat akan meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan Anda makan lebih banyak.

Hasil serupa juga ditemukan dalam studi yang dipublikasikan dalam Health Education & Behavior: The Official Publication of The Society for Public Health Education pada 2016.

Studi itu menemukan bahwa keluarga yang menaruh makanan berkalori tinggi di tempat yang terlihat cenderung memiliki berat badan melebihi keluarga yang menaruh buah di tempat terlihat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved