Corona di Bali

Begini Cara Desa Adat Bungaya di Karangasem Perangi Covid-19 secara Sekala Niskala

Pengawasan serta penjagaan kembali diperketat setelah ditemukan warga positif oleh tim medis dari kabupaten.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Pecalang bersama Satgas Gotong Royong Pencegahan COVID - 19 Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem melakukan penjagaan sekitar Desa Adat Bungaya. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Satgas Gotong Royong Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali berupaya maksimal dalam memerangi penyebaran Corona Virus Disease (COVID - 19).

Mengingat kasus pertama di Karangasem ditemukan sekitar Bungaya melalui pekerja migran Indonesia.

Ketua Satgas Gotong Royong Desa Adat Bungaya, I Nengah Wirawan, mengatakan, Desa Adat Bungaya mulai siaga dengan  virus COVID - 19  sebelum ditemukan kasus.

Pengawasan  serta penjagaan kembali diperketat setelah ditemukan  warga positif oleh tim medis dari kabupaten.

Kejari Denpasar Terima Pelimpahan Kasus WN Bulgaria Terkait Pembobolan ATM atau Skimming

Ini Khasiat Air Kelapa untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan Kulit Wajah

Kepala Bappenas: Diperkiraan Ada Penambahan Pengangguran 5,5 Juta Orang pada 2020

Langkah yang dilakukan dalam memerangi  penyebaran COVID mengacu pada hasil rapat yang dihadiri dari berbagai komponen.

Seperti relawan dari dua desa dinas, belasan banjar adat, pecalang, & komponen lainnya.

Kegiatan yang dilakukan berpedoman pada intruksi serta surat edaran.

"Hasil rapat yang kita hasilkan selalu berpedoman kepada instruksi atau surat edaran (SE) dari Pusat, Provinsi, Bupati,"kata Ketua Satgas Gotong Royong Adat Bungaya, I Nengah Wirawaan,  Senin (22/6/2020) siang.

Seperti pelaksanaan  protokol kesehatan yakni menyiapkan westafel, masker, dan thermo gun.

Wastafel dipasang di tempat umum seperti pasar, pura, dan depan banjar adat serta kelengkapannya.

Sedangkan thermo gun dipakai ketika pasar dibuka, & masuk pura saat usaba dasa.

Penggunaan masker terus digencarkan oleh Satgas Gotong Royong Adat Bungaya pada masyarakt.

"Masker untuk Bungaya hampir semua dapat dari desa dinas, satgas, dan donator. Cadangan masih ada untuk beri warga yang kebetulan lupa membawa. Bahkan kami ronda keliling desa memantau. Warga merasa diperhatikan kesehatannya, serta merasa dilindungi,"akui  Wiraawan.

Portal di tempat tertentu yang sifatnya buka tutup di jaga pecalang serta relawan.

Dua Bule Kesasar saat Ikuti Google Maps, Masuk ke Dalam Hutan & Jalan Licin di Selumbung Karangasem

Liga Akan Dilanjutkan, Ketum PSSI: Kami Sudah Buat Sebelas Buku Panduan Protokol Kesehatan

Gempa Magnitudo 5,1 di Selatan Jawa Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia, Begini Penjelasan BMKG

Saat pandemi tugas relawan di Bungaya mulai jam 06.00 - 15.00 wita, sedangkan satgas gotong royong bertugas dari 09.00 - 13.00 wita. Pecalang  bertugas hampir selama 24 jam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved