Ikuti Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Pemprov Bali Sabet Dua Gelar Sekaligus

Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berhasil menunjukkan prestasi.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dokumentasi Pemprov Bali
Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto menyerahkan piagam juara I untuk kategori sektor/kluster pasar tradisional dalam Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman dari Covid-19 kepada Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra di Sasana Bhakti Praja Gedung C, Jakarta, Senin (22/6/2020). 

Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif membuat lomba antar daerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19 dengan simulasinya di tujuh sektor kehidupan, yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi umum dan tempat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Inisiatif itu juga dilakukan bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Agama (Kemendag) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Disbud Badung Dorong Desa Adat Bentuk Perarem Pencegahan Covid-19

Kepala Bappenas: Diperkiraan Ada Penambahan Pengangguran 5,5 Juta Orang pada 2020

Yoga Massal di Gianyar Viral di Media Sosial, Pendiri House Of Om Community Minta Maaf

Tito menuturkan, kesiapan untuk memulai aktivitas ekonomi dalam tatanan normal baru harus diperhatikan dengan baik, terutama terkait wilayah harus dipastikan kondusif.

Menurutnya, selain produktif dalam kegiatan ekonomi, protokol kesehatan juga harus dilakukan dengan ketat.

Untuk itu, ada rambu-rambu yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) agar tatanan normal baru produktif aman Covid-19 dapat terwujud.

Persyaratan yang kedua adalah tersedianya layanan dan sistem kesehatan untuk menangani Covid-19.

Kemudian persyaratan ketiga adalah kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan testing dan yang keempat perubahan perilaku masyarakat yang tidak bisa ditawar dalam kondisi tatanan baru.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjelaskan bahawa berbagai ahli kesehatan, baik nasional maupun internasional, memprediksi bahwa pandemi Covid-19 tidak akan berakhir dengan segera.

Oleh karena itu, dunia diharuskan untuk beradaptasi dengan pandemi Covid-19 melalui sejumlah inovasi baru dengan tatanan baru atau new normal life.

Hal itu dilakukan mengingat pemerintah tidak mungkin melakukan pembatasan secara terus-menerus secara ketat, apalagi lockdown, yang memberikan dampak negatif bagi sektor ekonomi dan kesehatan.

"Upaya adaptasi ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, dengan istilah tatanan kehidupan baru yang produktif, aman Covid-19," jelasnya.

Terlebih, memasuki hampir empat bulan berjalan, pandemi Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda akan mereda. Penambahan kasus positif yang semakin meningkat terus mewarnai data, baik secara nasional maupun di setiap daerah.

Tentunya hal ini mengharuskan semua pihak untuk turut bersinergi saling mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah.

Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman Covid-19.

“Saya sangat menghargai inisiatif Kemendagri untuk memperkuat kesiapan daerah memasuki tatanan normal baru, sudah tentu diperlukan inovasi yang menjadi kunci keberhasilan suatu daerah memasuki era produktif dan aman Covid-19,” kata Wapres dalam sambutannya via daring.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved