Corona di Bali

25 Tahun Ditinggalkan, Pembuatan Tenun di Pejeng Gianyar Kembali Bangkit Saat Pandemi Covid-19

Beberapa warga Pejeng Gianyar kembali memulai usahanya membuat tenun tradisional setelah 25 tahun terhenti

Penulis: I Nyoman Mahayasa | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Warga Banjar Salakan, Desa Pejeng Kangin, Tampaksiring, Gianyar, Bali, sedang menenun, Jumat (26/7/2020). 

David membantu memasarkan tenun itu kepada rekan-rekannya di media sosial.

Klian Dinas Salakan, Made Astawa mengatakan tahun 1980an banyak warganya menjadi pengerajin tenun, bahkan di era presiden Soeharto, Ibu Tutut sempat mengunjungi desanya.

Kerajinan yang terkenal saat itu adalah tenun saput songket.

Dari kerajinan tersebut, warga bisa menyekolahkan anak-anaknya.

Astawa mengatakan, dalam sebulan kelompok ini sudah menghasilkan Rp 5 juta.

Berbagai motif tenun dibuat seperti kamen, destar, saput.

"Saya berharap nantinya pengerajin ini bisa berinovasi lagi mengembangkan motif-motif baru," ucapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved