Corona di Bali
Pasca Diterapkan Kebijakan Suket NR, Kunjungan ke Kintamani Turun Hingga 50 Persen
Dalam dua hari ini, sejak penerapan Suket NR kunjungan wisata ke Kintamani mengalami penurunan hingga 50 persen
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kebijakan Surat Keterangan Non Reaktif (Suket NR) bagi pengunjung di Kintamani, Bangli, Bali, telah diterapkan mulai Sabtu (27/6/2020).
Tak sedikit pengunjung yang akhirnya dipulangkan lantaran tak membawa Suket NR.
Diakui Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar, Dewa Agung Suryadarma, dalam dua hari ini, kunjungan wisata ke Kintamani mengalami penurunan hingga 50 persen dibandingkan pada pekan sebelumnya.
“Kami tetap melakukan penjagaan setiap hari hingga pariwisata dibuka secara resmi. Sesuai rencana setelah dua hari (penerapan suket NR) ini, kemungkinan besok akan dilakukan rapat evaluasi,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan Tribun Bali, Minggu (28/6/2020), beberapa titik lalu lintas di wilayah Kintamani terlihat lebih lengang dibandingkan beberapa pekan sebelumnya.
Seperti di jalur Penelokan, Kedisan, Toya Bungkah, maupun jalur menuju Pura Pasar Agung.
Kendati demikian, pada beberapa daya tarik wisata seperti anjungan Penelokan maupun Geosite Tumuli, masih tampak pengunjung yang memadati untuk melakukan swafoto.
Begitupun pada beberapa coffee shop serta restoran juga masih ramai dikunjungi.
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar, Dewa Agung Suryadarma saat dikonfirmasi menerangkan, kebijakan suket NR telah diterapkan sejak Sabtu (27/6/2020).
Pada hari pertama, kebijakan tersebut diterapkan di tiga titik pintu masuk, antara lain Jalur Sekardadi, Jalur Sekaan, serta jalur pintu masuk dari Buleleng.
“Pada hari pertama terdapat puluhan mobil yang kami kembalikan karena tidak membawa surat rapid test. Meski demikian, kami masih tetap memberikan toleransi bagi warga lokal yang memang bertujuan membawa barang ke Pasar Kintamani, maupun hanya melintas untuk menuju ke Singaraja. Jadi kami fokuskan pada mereka yang berniat untuk rekreasi,” katanya.
Sedangkan pada hari kedua, lanjut Suryadarma, penjagaan dilakukan dengan menambah ke beberapa titik.
Seperti jalur masuk melalui Desa Suter, Kintamani; Jalur Toya Bungkah; jalur Kedisan.
Baik pada hari pertama dan kedua, Suryadarma mengakui pengunjung mematuhi imbauan petugas saat diminta kembali lantaran tidak membawa suket NR.
“Karena pada hari pertama sudah dilakukan penjagaan, pada hari kedua ini kondisinya lebih lengang. Pada hari kedua ini lebih banyak klub-klub pesepeda. Sehingga kami berikan pembinaan, agar mereka tidak bergerombol di pinggir jalan,” ucapnya.