Corona di Bali

Warung Pepe Kembali Buka, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat Terhadap Pengunjungnya

Warung Pepe Kembali Buka, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat Terhadap Pengunjungnya

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana pengunjung Warung Pepe saat dicek suhu tubuhnya dan cuci tangan. 

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Sejumlah restoran di wilayah Kabupaten Badung kini sudah mulai buka dan bergeliat dikunjungi sejumlah muda mudi.

Namun protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 wajib diterapkan pengelola restoran atau pun cafe.

Salah satunya Warung Pepe yang berlokasi di Jl. Dewi Sri No. 88X Kuta Badung Bali.

Sebuah poster besar mengenai protokol kesehatan yang diterapkan di Warung Pepe dipasang di depan sebelum masuk kedalam.

“Kita di Warung Pepe disini menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dikeluarkan Pemerintah. Sebelum masuk tamu kita cek suhu tubuhnya ditetapkan pemerintah 37,3 derajat tapi disini standar kita 37 derajat maksimal tamu tidak kita izinkan masuk,” jelas General Manager Warung Pepe I Komang Sudiarsa, Senin (29/6/2020) saat ditemui tribunbali.com.

Suhu tubuh dibawah 37 derajat celcius baru diperbolehkan pengunjung atau tamu untuk ke Warung Pepe.

Selanjutnya tamu diwajibkan mencuci tangan di dua wastafel yang disediakan, salah satunya wastafel touchless atau tidak menyentuh kran tetapi menggunakan pedal kaki untuk membuka kran air di wastafel tersebut.

“Protokol selanjutnya adalah cuci tangan di dua tempat yang sediakan. Dimana ada satu tempat cuci tangan tanpa menyentuh kran nya diinjak pakai kaki yang menggunakan pedal. Lalu tamu yang kesini wajib pakai masker dan kita juga siapkan masker bagi tamu yang lupa tidak membawa masker tetapi tetap sesuai protokol,” tuturnya.

Untuk layout tempat duduk meja dan kursi sudah kita kurangi hingga 60 persen serta jarak antar meja minimal satu meter yang sebelumnya per meja bisa 4 orang sekarang hanya boleh 2 sampai 3 orang saja.

Dimana kapasitas di Warung Pepe sebelum penerapan protokol kesehatan mencapai 150 sampai 200 orang, saat ini hanya setengahnya.

“Kalau tempat duduk sudah penuh semua kita tidak dapat menerima tamu lagi. Intinya kita buka lagi itu tujuannya menghidupkan suasana bagi masyarakat yang boring dirumah bisa kesini tapi tetap patuhi protokol kesehatan. Kedua kita tetap jaga image restoran tetap hidup walaupun secara operasional kita tidak dapat keuntungan banyak malah hampir minus. Tetapi jika tutup terus minus dan peralatan atau pun perlengkapan dan lainnya akan rusak,” ungkap Ketut Sudiarsa atau lebih dikenal Jack.

Untuk karyawan sendiri sebelum masuk dan Warung Pepe buka kita cek suhu tubuhnya jika diatas 37 derajat dia tidak diperbolehkan masuk kerja.

Sebelum buka untuk tamu karyawan kita cek dulu suhu tubuhnya, wajib memakai masker selama kerja, dan untuk karyawan yang berhadapan langsung dengan tamu selalu membawa hand sanitizer, mengenakan faceshield dan gloves atau sarung tangan.

“Kayak waiters dan frontline selalu sedia hand sanitizer di kantong apronnya. Sehingga tamu apabila ada bersalaman atau berinteraksi sudah sedia hand sanitizer. Standar kita disini yakni suhu dibawah 37 derajat, pakai masker, jaga jarak, tidak salaman, tidak berdiri. Tagline kita ada tiga keep calm, drink eat and music jadi datang makan minum santai nikmati musiknya tetap duduk,” imbuh Jack.

Dimana setiap malam Warung Pepe tetap menggelar music performance akustik dan DJ namun pihaknya tetap membatasi tamu yang datang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved