Corona di Bali

Cegah Klaster Baru, Dewa Indra Instruksikan Pembentukan Satgas di Pasar Tradisional

Dewa Made Indra menyampaikan update kasus terkonformasi positif Covid-19 bertambah 49 orang pada Selasa (30/6/2020).

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Foto: Dokumentasi Pemprov Bali. Dewa Indra Instruksikan Pembentukan Satgas di Pasar Tradisional 

Hal ini mengingat, penambahan kasus positif Covid-19 belakangan ini didominasi oleh klaster pasar.

Ia lantas merinci sejumlah pasar yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 yaitu Pasar Kidul Bangli, Pasar Bon Dalem Buleleng, Pasar Kumbasari Denpasar dan Pasar Galiran Klungkung.

“Di Pasar Kidul, kasus positif Covid-19 pertama kali ditemukan pada seorang tukang suwun yang kemudian menular pada sejumlah pedagang dan keluarganya. Berikutnya ada Pasar Bon Dalem, bahkan Pemkab Buleleng sempat melakukan karantina wilayah untuk mengunci penyebaran Covid-19,” urainya.

Belakangan muncul klaster penyebaran baru di dua pasar besar yaitu Pasar Kumbasari Denpasar dan Pasar Galiran Kabupaten Klungkung.

Bahkan, klaster Pasar Kumbasari menjadi penyumbang terbesar penambahan angka positif Covid-19 di Kota Denpasar.

Penanganan dan langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di Pasar Tradisional memang sudah dilakukan GTPP provinsi dan kabupaten/kota. GTPP Covid-19 Provinsi Bali berkoordinasi dengan jajaran TNI/Polri dan turun bersama untuk melakukan pengawasan dan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional.

Akan tetapi, GTPP provinsi tak mungkin bisa menjangkau seluruh pasar tradisional yang jumlahnya ribuan dan tesebar di seluruh Bali.

Ia berharap, langkah yang ditempuh oleh provinsi dapat dijadikan role model oleh GTPP Kabupaten/Kota.

Agar pengawasan dapat dilakukan dari hari ke hari, Dewa Indra mendorong dibentuknya satgas/posko di setiap pasar tradisional baik yang dikelola oleh pemerintah maupun desa adat.

Dalam pembentukan satgas/posko ini, pengelola pasar bisa bekoordinasi dan berkolaborasi dengan unsur TNI/Polri, disperindag dan desa adat.

Satgas inilah yang nantinya setiap hari bertugas mengawasi dan mendisiplinkan para pedagang dan pengunjung pasar dalam penerapan protokol kesehatan.

“Ingatkan soal penggunaan masker yang baik dan benar, arahkan pengunjung pasar agar mencuci tangan ketika masuk ke ke luar pasar. Khusus untuk cuci tangan, satgas juga punya tugas memastikan ketersediaan air dan sabun cuci tangan. Jangan sampai mengarahkan namun airnya tak mengalir, sabun juga habis,” imbuhnya.

Dengan ditangani oleh suatu organisasi, birokrat asal Buleleng ini berharap pengawasan dan penegakan disiplin di pasar bisa dilakukan secara berkesinambungan.

“Kalau hanya pemasangan pamflet atau poster itu sifatnya hanya insidentil,” tambahnya.

Lebih dari itu, satgas juga diharapkan bisa memberikan edukasi secara terus menerus.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved