Corona di Bali
Pasien Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Tiga Orang, Ketiganya Miliki Hubungan Keluarga
Gede Suyasa, Senin (6/7/2020) mengatakan, tiga PDP ini tertular virus corona dari salah satu pasien yang dirawat di Denpasar.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng bertambah tiga orang.
Pasien seluruhnya berasal dari Kecamatan Buleleng, dan memiliki hubungan keluarga.
Mereka diberi kode PDP 124, PDP 125 dan PDP 126, dan saat ini tengah diisolasi di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan.
Sekda Buleleng juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, Senin (6/7/2020) mengatakan, tiga PDP ini tertular virus corona dari salah satu pasien yang dirawat di Denpasar.
Pasien tersebut tinggal di Kecamatan Buleleng, namun sering ke Denpasar.
Saat di Denpasar, pasien tersebut sakit dengan gejala batuk dan demam kemudian di-swab hasilnya positif, sehingga harus diisolasi di salah satu rumah sakit yang ada di Dempasar.
• Laporan APBD 2019, Bupati Anas: Pendapatan Daerah Terealisasi 97 Persen, Belanja Daerah 92 Persen
• Ditangkap Bawa Hasish 0,94 Gram di Canggu Bali, Bule Cantik ini Terancam 12 Tahun Penjara
• Evakuasi KMP Dharma Rucitra III Sedikit Terhambat Karena Terkendala Keseimbangan Kapal
Pasca menerima informasi dari Gugus Tugas Denpasar, bahwa ada salah satu warga Kecamatan Buleleng yang positif covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng pun bergegas melakukan tracing kepada seluruh keluarga pasien yang ada di Kecamatan Buleleng.
Dari empat orang yang di test swab, tiga di antaranya dinyatakan positif covid-19.
Dengan demikian, saat ini jumlah pasien yang diisolasi di RS Pratama Giri Emas sebanyak 11 orang.
Sementara yang sembuh, jumlah kumulatifnya sebanyak 90 orang.
Dengan adanya penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kecamatan Buleleng, Gugus Tugas kini telah mencabut surat keterangan (suket) bebas Covid-19 di empat tempat ibadah yang ada di wilayah Kecamatan Buleleng.
• Kecelakaan Beruntun Terjadi di Jalan Bypass Ngurah Rai, Satu Mobil Milik Polda Bali Ikut Ditabrak
• Kadin Prediksi Ekonomi Indonesia Bakal Terkontraksi 6 Persen di Kuartal II 2020, Ini Penyebabnya
• Rapat Paripurna Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK, Dewan Soroti Pemberian Hibah pada KUD
Pencabutan ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penularan virus corona.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng ini menyebut, sejauh ini sudah ada 105 tempat ibadah yang megajukan permohonan untuk mendapatkan suket bebas Covid-19.
Namun yang sudah diterbitkan baru 91 tempat ibadah. Sementara yang masih dalam proses verifikasi ada 8, dan yang dinyatakan belum aman ada 6.
"Suket untuk tempat ibadah memang bersifat dinamis. Ketika di wilayah tempat ibadah itu terjadi kasus positif, maka suket akan kami cabut sementara waktu. Jika kondisi sudah kembali normal dan pasien dari wilayah itu sudah dinyatakan sembuh, baru lah suket akan diberikan lagi," jelasnya.
• Dorong Penerapan Teknologi Digital di Tengah Pandemi, Angkasa Pura I Luncurkan Sistem Aplikasi Appro
• Jaga Ketahanan Pangan, Wakapolres Badung Ajak Masyarakat Bercocok Tanam di Rumah
• Diduga Terpeleset, Nenek 66 Tahun Ditemukan Meninggal di Saluran Irigasi
Di sisi lain, Suyasa menyebut pihaknya saat ini juga telah melakukan rapid test, kepada sekitar 300 pedagang di enam pasar yang ada di Buleleng.
Yakni di Pasar Pancasari, Banjar, Sangsit, Bungkulan, Seririt, dan Pasar Buleleng. Rapid test ini dilakukan atas intruksi Pemprov Bali untuk meyakinkan tidak ada klaster penularan covid-19 di wilayah pasar, jelang diterapkannya new normal.
Berdasarkan hasil rapid test itu, seluruhnya dinyatakan non reaktif. Enam pasar ini pun dipilih, mengingat tingkat kunjungannya cukup tinggi.
"Rapid test ini hanya dilakukan satu kali saja ," kata Suyasa. (*)