Kebakaran di Gudang Pie Susu Dhian Denpasar, Polisi Pastikan Penyebab Arus Pendek Listrik
Kebakaran yang terjadi pabrik Pie Susu Dhian dipastikan pihak kepolisian akibat arus pendek listrik (korsleting).
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kebakaran yang terjadi pabrik Pie Susu Dhian dipastikan pihak kepolisian akibat arus pendek listrik (korsleting).
Peristiwa kebakaran yang diketahui terjadi pada hari Minggu (12/7/2020) sekitar pukul 14.30 Wita.
Terjadi di salah satu gudang toko oleh-oleh khas Bali, Pie Susu Dhian yang berlokasi di Jalan Suli 122, Denpasar, Bali.
Bangunan yang terdiri dari tiga lantai ini dan tiga blok, terbakar di bagian tengah bangunan di lantai dua dan tiga.
• Bali Masuki New Normal, Kepala Otban Wilayah IV: Authority, Airport, Airnav dan Airline Harus Solid
• BREAKING NEWS - MPLS SMK Pariwisata Dalung, Siswa Dapat Kuota Internet
• Update Covid-19: New Normal Telah Diterapkan di Bali, 757 Orang Masih Tercatat Sebagai Kasus Aktif
Pemilik Pie Susu Dhian, I Komang Sukadasna (42) yang beralamat di Jalan Nangka Selatan, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali.
Menceritakan kepada pihak kepolisian, bahwa kejadian tersebut diketahui setelah menerima laporan karyawannya yang berada dilokasi.
"Jadi pemilik ini baru mengetahui laporan kebakaran di tempat usahanya dari karyawannya pada Minggu (12/7/2020) sekitar pukul 14.30 wita," ujar Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Reza Hafidz, terpisah pada hari Senin (13/7/2020) pagi.
Maspud (42) karyawan yang juga saksi kejadian menerangkan kembali ke pihak kepolisian bahwa saat sebelum kejadian.
Ia tengah membersihkan area gudang pada pagi harinya dan saat itu tidak ada tanda-tanda korsleting listrik.
Namun pada saat siang harinya, ia yang saat itu berada di toilet untuk buang air kecil tiba-tiba dikejutkan dengan padamnya lampu penerangan bangunan.
Maspud lantas mengecek meteran listrik yang berada di bagian depan ruko dan terlihat dalam posisi mati.
Saat di fungsikan atau dihidupkan kembali meteran bangunan, tak lama ia mendengar suara ledakan keras, namun saat itu tidak ada yang mengecek sumber suara.
Karyawan tersebut saat beristirahat, dikagetkan dengan teriakan warga yang melintas dilokasi, warga katakan 'kebakaran'.
Mengetahui hal itu, ia langsung bergegas mencoba memadamkan api bersama warga lainnya, tetapi api yang terlalu besar membuat mereka kesulitan untuk memadamkan.
Warga sekitar kemudian menghubungi pihak pemadam kebakaran (Damkar) Kota Denpasar untuk membantu proses pemadaman api.
Sedangkan salah satu karyawan menghubungi pemilik pabrik pie susu tersebut bahwa tokonya terbakar.
"Sempat terdengar suara ledakan dari dalam bangunan. Tapi saksi atau karyawan tidak ada yang tau sumber suara. Beberapa saat kemudian api sudah membakar bangunan," lanjut Iptu Reza Hafidz.
Sekitar pukul 15.00 Wita, empat unit kendaraan Damkar Kota Denpasar tiba di TKP dan langsung mengambil tindakan.
Sekitar setengah jam lamanya, api didalam bangunan akhirnya dapat dipadamkan dan dilanjutkan dengan proses pendinginan ruangan yang terbakar.
"Tim Inafis Polresta Denpasar saat mendapat informasi juga sudah melakukan olah TKP. Ada dua ruangan yang terbakar, satu dilantai dua dan lainnya di lantai tiga," jelasnya.
Adapun yang terbakar di lantai II yakni satu buah kanopi (teras depan), satu lemari, satu dus pakaian seragam karyawan pie susu, dan satu kasur.
Sedangkan di lantai tiga, satu kanopi atau teras depan, satu lemari dan satu kasur beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Namun, pemilik mengaku kepada pihak kepolisian Polresta Denpasar, ia mengalami kerugian akibat peristiwa itu sebesar Rp 200.000.000 atau Rp 200 juta.
"Untuk penyebab dipastikan karena arus pendek listrik. Kerugian yang dikatakan korban mencapai Rp 200 juta," tambahnya.
"Sementara itu hasil perkembangan, pemilik menerangkan bahwa sebelum terjadi kebakaran rencananya gudang tersebut akan dijual. Korban juga mengaku ini musibah," tutur Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Senin (13/7/2020) pagi.(*).