Wamendag Jerry Sambuaga Sebut Digitalisasi Pasar Rakyat Jadi Tuntutan di Era Baru

Digitalisasi pasar rakyat bertujuan mempermudah proses transaksi, meningkatkan layanan kepada konsumen, mengurangi risiko terjadinya kejahatan

Tribun Bali/Lugas Wicaksono
Ilustrasi - Sejumlah pedagang dan pembeli sedang bertransaksi di dalam Pasar Rakyat Banjar di Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng, Senin (20/6/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Kementerian Perdagangan mendukung terciptanya digitalisasi pasar rakyat guna menjawab kebutuhan masyarakat di era ini, terlebih setelah adanya pandemi Covid-19.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, digitalisasi menjadi salah satu inovasi dan prioritas Kementerian Perdagangan agar sektor perdagangan tetap bergairah.

Hal tersebut disampaikan Wamendag Jerry, di Jakarta melalui keterangannya, Senin (13/7/2020).

“Sebenarnya, digitalisasi pasar rakyat harus dipahami sebagai tuntutan zaman, bukan lagi hanya kebutuhan pada saat pandemi Covid-19. Namun pada saat pandemi ini, digitalisasi pasar rakyat harus dilakukan dengan strategi mengedepankan standar operasional pasar sesuai protokol kesehatan, melakukan transaksi secara digital, dan melakukan pembayaran secara digital. Diharapkan sektor swasta dapat bersinergi dengan pemerintah mendukung program ini,” ujar Wamendag Jerry.

Aktivitas Gunung Agung Mengalami Penurunan Sejak Beberapa Bulan Terakhir

Gunakan Sistem Ngayah, Satgas Gotong Royong Kapal Tetap Gencar Imbau Masyarakatnya Patuhi Protokol

Pengalaman Fauzan Masuk Bali di Era Tatanan Baru, Bagaimana Prosedurnya?

Ia menjelaskan, pasar rakyat merupakan unsur vital bagi perdagangan dan merupakan bagian aktivitas sehari-hari masyarakat.

Untuk itu, pola-pola konvensional yang dilakukan di pasar sebelum pandemi harus segera disesuaikan dengan pola-pola kehidupan normal baru.

Digitalisasi pasar rakyat bertujuan mempermudah proses transaksi, meningkatkan layanan kepada konsumen, mengurangi risiko terjadinya kejahatan, dan memudahkan pendataan, terutama data omzet.

Sedangkan dalam kerangka besar, digitalisasi pasar adalah cara memoderenkan pasar sehingga lebih efisien, efektif, dan memuaskan semua pemangku kepentingan.

Digitalisasi pasar akan mengoptimalkan kerja pasar, konsumen, para pengusaha dan pedagang, serta fungsi negara dalam bidang ekonomi.

Inilah 3 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Rekomendasi dari Golkar untuk Pilkada Serentak di Bali 2020

Aktor Bollywood Amitabh Bachan Positiv Covid-19, Rumah Mewahnya Langsung Disegel

Beragam Reaksi Netizen di Twitter Soal Video yang Menyebut Batik Kerajinan Tradisional China

Wamendag Jerry juga mengungkapkan, konsep besar digitalisasi pasar ini juga sesuai dengan pola-pola perdagangan baru sebagai dampak pandemi Covid-19, yaitu terjadi peningkatan perdagangan daring, penggunaan kurir daring, peningkatan penggunaan cara pembayaran nontunai, dan penurunan mobilitas dan aktivitas sosial di ruang publik.

Untuk itu, perlu disadari bahwa keberlangsungan ekonomi, bisnis, produksi, distribusi, logistik, dan promosi tak lepas dari dukungan inovasi dan peran teknologi.

“Digitalisasi pasar adalah langkah komprehensif yang bermanfaat luas bagi seluruh pihak. Kemendag akan menjadi pihak terdepan yang mewujudkan hal itu sehingga pasar semakin berfungsi sebagai penyokong perekonomian negara,” tegas Jerry.

Namun demikian, Wamendag Jerry menyadari, digitalisasi pasar rakyat merupakan proses panjang dan menantang.

Ada tiga langkah utama yang harus difokuskan, pertama ialah infrastruktur yang perlu disiapkan, baik fisik maupun teknologi sehingga mekanisme pasar yang lebih modern dapat terwujud.

Jumlah Orang Kaya di Gianyar Kini Ada 13.600 KK, Terbanyak di Wilayah Sukawati

Pedagang Pasar Abiantimbul Komplain Saat Akan di-Swab Dua Kali: Emang Enak Idung Saya Ditusuk-tusuk?

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved