Pelabuhan Segitiga Emas di Bali Akan Segera Dibangun Mulai 3 Agustus 2020 Mendatang

Peletakan batu pertama (groundbreaking) dari Pelabuhan Segitiga Emas direncanakan pada 3 Agustus 2020 mendatang.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA
Aktivitas penumpang di Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida, Bali. Pelabuhan Sampalan menjadi salah satu Pelabuhan yang diproyeksikan menjadi pelabuhan Segitiga Emas. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Bali, yakni Dermaga Sanur (Denpasar), Dermaga Sampalan (Nusa Penida, Klungkung) dan Dermaga Bias Munjul Ceningan (Nusa Penida, Klungkung) sebentar lagi bakal dimulai.

Peletakan batu pertama (groundbreaking) dari Pelabuhan Segitiga Emas direncanakan pada 3 Agustus 2020 mendatang.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pihaknya diajak oleh Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi untuk melaksanakan groundbreaking pada 31 Juli 2020.

Namun Gubernur Koster menolak melaksanakan groundbreaking pada tanggal tersebut karena bukan hari baik menurut kalender Bali.

"Saya bilang, Pak Menhub jangan 31 Juli, menurut kalender Bali itu bukan hari yang baik. Cari hari baik supaya berkah (dan) dapat penganugerahan. Pak Menhub setuju maka saya ajukan hari lain, 3 Agustus," tutur Gubernur Koster.

Hal itu Gubernur Koster katakan ketika menyampaikan pidatonya saat menghadiri Peringatan Hari Koperasi ke-73 dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) nasional ke-5 tahun 2020 Provinsi Bali di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Selasa (14/7/2020) pagi.

Gubernur Koster mengatakan, anggaran yang dikucurkan oleh Kementerian Perhubungan RI untuk pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas tersebut mencapai Rp 450 miliar.

Walaupun di pemerintah pusat terdapat refocusing anggaran, dana untuk pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas tersebut tidak mengalami pemotongan.

Menurut Gubernur Koster, Menhub Budi Karya mengatakan komitmennya kepada pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas tersebut dan akan dikerjakan selama dua tahun, yakni dimulai pada 2020 dan berakhir setahun berikutnya.

Saat ini sudah terdapat pemenang tender dari pembangunan pelabuhan tersebut, namun Gubernur Koster tak menyebutkan siapa pihak tersebut.

"Jadi dalam waktu dekat, dua tahun, jadi kita akan mempunyai pelabuhan yang bagus berkelas dunia segitiga Sanur, Nusa Penida, Nusa Lembongan," jelasnya.

"Dua tahun Pak. Akhir 2021 pragat be ye. Tinggal ngantiang dogen," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali ini mengatakan, pembicaraan mengenai groundbreaking Pelabuhan Segitiga Emas terjadi ketika Menhub Budi Karya baru sembuh dari Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Waktu itu, Menhub Budi Karya menelpon dua sahabatnya, yakni Gubernur Koster dan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.

Dalam komunikasi melalui sambungan telepon itu, Menhub Budi Karya menceritakan pengalamannya dirawat sebagai pasien Covid-19 di rumah sakit selama beberapa minggu.

"Yang penting sekarang sudah sehat. Jauhin dan orang-orang biar tak ketularan lagi," saran Gubernur Koster.

Rencana Pelabuhan Segitiga Emas

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan RI memastikan akan menyiapkan anggaran untuk pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Kabupaten Klungkung, Bali.

Ada beberapa catatan yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk mempercepat proses pembangunan pelabuhan itu.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi saat mengecek rencana lokasi pembangunan dua dari tiga dermaga Pelabuhan Segitiga Emas di Nusa Penida, Selasa (15/10/2019).

Didampingi Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, rombongan dari Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung mengecek lokasi rencana pembangunan dermaga di pelabuhan Sampalan (Nusa Penida) dan pelabuhan Bias Munjul (Nusa Ceningan).

Setelah mencermati secara detail di lapangan, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengaku akan seoptimal mungkin untuk mengaktualisasikannya di tahun 2020.

Dengan catatan, karena anggaran yang disiapkan dari pusat dan tanah yang digunakan dari pemda, harus ada pelimpahan secara administrasi dari pemda ke pusat.

Setelah disiapkan, anggaran akan dikembalikan lagi ke daerah untuk dikelola.

”Setelah melihat apa yang dipaparkan tadi, seoptimal mungkin akan saya aktualisasikan ditahun 2020,” ujar Budi Setiyadi.

Pihaknya juga menanyakan terkait rencana pengelolaan dari pelabuhan tersebut.

Apakah akan dikerjasamakan dengan pihak swasta atau bagaimana. Karena ini merupakan salah satu sumber pendapatan, harus dikelola secara profesional.

“Sebagai operator pengelola nanti siapa, harus profesional. Jangan sampai setelah dibangun malah menurun, karena ini sumber pendapatan,” ucapnya.

Bupati Suwirta usai mendampingi rombongan mengaku lebih termotivasi untuk menyelesaikan kewajiban terkait penyelesaian dermaga itu.

Dirinya mengaku akan mengikuti mekanisme yang diharapkan dari pemerintah pusat agar tidak terjadi kesalahan dalam proses di kemudian hari.

“Kita berharap doa dan dukungan masyarakat Klungkung, karena apa yang kita tuju ada proses yang harus kita ikuti,” ujar Bupati Suwirta.

Terkait pengelolaan, Bupati Suwirta menyatakan saat ini pemerintah daerah membuat beberapa badan pengelola.

Untuk pelabuhan itu apabila sudah selesai dibangun dan diserahkan ke pemda untuk mengelola,  akan disiapkan badan pengelola mulai sekarang.

“Karena kami ingin mempunyai dermaga yang benar-benar representatif,” ujar Suwirta.

Sementara itu, dari rencana pembangunan Pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9000 meter persegi, kapasitas sandar 10 fast boat, dengan estimasi biaya Rp 98 Miliar.

Sedangkan pelabuhan Bias Munjul akan dibangun terkoneksi antara fast boat dan kapal Ro-ro, dengan estimasi biaya sebesar Rp 138 Miliar. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved