Sejumlah PMI asal Gianyar Masih Berada di luar negeri, 1.465 Orang Sudah Pulang
Sebagian besar PMI yang belum pulang ini, bekerja di negara dengan tingkat penanganan pandemiknya bagus.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Dalam kurun waktu beberapa bulan lalu banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Gianyar telah pulang ke kampung halamannya.
Namun sampai saat ini, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gianyar menyatakan, masih terdapat PMI yang bekerja di luar negeri.
Sebagian besar PMI yang belum pulang ini, bekerja di negara dengan tingkat penanganan pandemiknya bagus.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Selasa (14/7/2020), negara yang masih terdapat PMI ini, satu di antaranya Jepang.
• Putus Transmisi Lokal Covid-19, Satgas Gotong Royong Desa Pemogan Kerahkan Ratusan Personel
• Apa saja 18 Lembaga yang Bakal Dibubarkan Jokowi? Ini Jawaban Menpan RB
• Bukan Soal Penampilan, Heechul Super Junior Bagikan Tips Mendekati Wanita
Menurut, Komang Trio, seorang PMI asal Ubud yang saat ini berada di Jepang menyebutkan, roda ekonomi di Jepang masih berjalan baik, sehingga tempat kerjanya di sebuah pabrik tidak merumahkan para pekerja.
Namun, aktivitasnya selama pandemi ini relatif dibatasi.
Dimana ia hanya boleh keluar dari tempat tinggalnya, ketika ada keperluan penting, seperti bekerja atau membeli makanan.
Menurut dia, pengetatan aktivitas di sana berjalan baik, lantaran masyarakat setempat sangat mentaati setiap aturan masyarakat.
“Di sini masih bisa kerja, tapi aktivitas di luar hanya boleh kalau itu sifatnya penting. Di sini tidak ada yang membandel, masyarakatnya sangat percaya pada pemerintahnya,” ujarnya.
Kepala Disnaker Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadita membenarkan saat ini masih ada beberapa PMI yang belum pulang kampung.
Namun jumlahnya tidak banyak. Sementara PMI yang telah pulang kampung karena dirumahkan, sebanyak 1.465 orang.
Mereka datang dari beberapa sektor, namun lebih banyak dari kapal pesiar dan tenaga terapis.
“Masih ada beberapa yang tercecer (belum kembali), jumlahnya tidak banyak,” ujarnya.
Terkait PMI pulang kapung ini, kata dia, sudah menjalani prosedur pemutusan mata rantai covuid-19. Adapun PMI yang pulang kampung ini, sekitar 350-an bekerja di Turki sebagai terapis spa, Italia sebanyak 279 PMI, Negara Maldives sebanyak 25 orang, Polandia 23 orang, Rusia 17 orang dan disusul Benua Asia dan Eropa.
• Pelabuhan Segitiga Emas di Bali Akan Segera Dibangun Mulai 3 Agustus 2020 Mendatang
• Bupati Mahayastra Pelihara Dua Burung Merak di Kantor Bupati
• Pernah Jadi Satu-satunya Pulau Penghasil Pala di Dunia, Berikut Fakta Sejarah Banda Neira
Selebihnya PMI ini bekerja di pesiar dan anak buah kapal.
Dari data tersebut, yang bekerja di luar pesiar sebanyak 791 orang. (*)