World Bank Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di Kisaran Nol Persen, Penduduk Miskin Naik 8 Juta
Lebih lanjut menurut Bank Dunia, bahwa akan terjadi lonjakan penduduk miskin akibat banyak orang kehilangan pekerjaan
3. Pemerintah Perlu Tingkatkan Sasaran Bansos
Sander pun mengatakan pemerintah harus mampu menargetkan setiap orang yang butuh didukung melalui program-program bantuan sosial. Terutama, orang-orang yang kehilangan pendapatan akibat pandemi.
"Bantuan harus ditargetkan untuk lebih tepat sasaran sehingga dapat terus melanjutkan upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia meski adanya guncangan ekonomi saat ini. Tapu itu tentunya diterjemahkan pada upaya yang harus lebih digalakkan lagi," ujar dia.
Selain itu, untuk mendongkrak perekonomian Bank Dunia menilai Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law yang saat ini tengah dalam proses legislasi dapat menjadi salah satu pendongkrak perekonomian Indonesia di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Menurut Sanders, regulasi merupakan salah satu kunci pemulihan ekonomi RI selain keterampilan dan infrastruktur.
Bahkan menurut dia, omnibus law bisa jadi turbocharge atau kekuatan RI dalam proses pemulihan dari krisis yang disebabkan pandemi.
"Ini menjadi bensin utama dalam pemulihan," ujar dia.
Jokowi Sebut Minus 4,3 Persen
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengatakan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ke II yang akan mencapai minus 4,3 persen.
Angka tersebut didapatkan berdasarkan hitung-hitungan terbaru,
Hal itu disampaikan presiden dalam rapat bersama kepala daerah membahas percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, (15/7/2020)
"Dan beruntung sekali, kita sekarang ini, kondisi ekonomi kita, meskipun di kuartal kedua pertumbuhannya kemungkinan, ini dari hitungan pagi tadi yang saya terima, kuartal kedua mungkin kita bisa minus ke 4,3 (persen). Di kuartal pertama kita masih positif 2,97 (persen)," kata Presiden.
Angka tersebut menurut Presiden akan berbeda apabila Indonesia menerapkan karantina atau lockdown dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
"Saya enggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu mungkin bisa minus 17 (persen)," katanya.
Presiden mengatakan bahwa pergerakan ekonomi dunia saat ini sangat dinamis.