World Bank Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di Kisaran Nol Persen, Penduduk Miskin Naik 8 Juta
Lebih lanjut menurut Bank Dunia, bahwa akan terjadi lonjakan penduduk miskin akibat banyak orang kehilangan pekerjaan
Tiga bulan lalu ia menelepon Managing Director IMF Kristalina Georgieva yang menyampaikan baha pertumbuhan ekonomi dunia akan terkontraksi menjadi minus 2,5 persen.
Setelah itu Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan minus 5 persen.
"Tapi terakhir, OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), angkanya sudah berubah total lagi, sangat dinamis, harian ini, ketidakpastian ini harian, bukan mingguan, harian. Terakhir sudah berada pada angka minus 6 sampai minus 7,6 (persen). Betapa beratnya situasi ini," katanya.
Presiden mengatakan bahwa hampir semua negara pertumbuhan ekonominya minus.
Misalnya Perancis minus 17,2 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen dan Amerika Serikat minus 9,7 persen.
"Minus semuanya, negara-negara minus, enggak ada yang plus semua. Padahal di awal, kita, IMF itu memperkirakan masih plus, (negara) yang plus itu China, India, Indonesia," katanya.
Oleh karena itu Presiden berpesan kepada kepala daerah untuk bisa mengatur penanganan kesehatan Covid-19 dan pemulihan ekonomi secara tepat dan pararel.
"Agar rem dan gasnya ini diatur betul. Jangan sampai tidak terkendali. Enggak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja enggak bisa, ya Covid-19 -nya juga nanti malah naik ke mana-mana, enggak bisa. Dua-duanya ini harus betul-betul di gas dan remnya diatur betul, semuanya terkendali semuanya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bank Dunia Proyeksi Ekonomi RI Tak Tumbuh, Penduduk Miskin Naik 8 Juta" dan Presiden: Kemungkinan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal Kedua Minus 4,3 Persen