Kepala Wayan Sopian Remuk, Nyawa Melayang di Jalanan yang Terbilang Sepi dan Gelap
Kepala Wayan Sopian Remuk, Nyawa Melayang di Jalanan yang Terbilang Sepi dan Gelap
“Aspek ini menyumbang sekitar 14,35 persen terhadap total kecelakaan yang dipicu oleh faktor jalan. Mirip dengan dua aspek sebelumnya, akibat tidak ada marka memicu terjadinya tiga kasus kecelakaan setiap hari.”
Edo melanjutkan, marka dan rambu jalan mesti menjadi perhatian serius sang penanggung jawabnya, yakni Kementerian Perhubungan maupun para Dinas Perhubungan di tingkat provinsi dan kota/kabupaten.
Sebab, Marka jalan punya peran sama dengan rambu untuk memandu para pengguna jalan agar melenggang dengan aman, nyaman, dan selamat.
4. Minimnya penerangan
“Kondisi jalan keempat yang memicu kecelakaan adalah tidak adanya lampu penerang jalan. Aspek ini berkontribusi sekitar 14,16 persen terhadap total kecelakaan di faktor jalan,” ucap Edo.
Kondisi jalan yang gelap membuat daya serap indera mata pengendara menjadi berkurang, praktis pengendara hanya mengandalkan lampu dari kendaraannya.
Bila ditambah dengan kondisi pengendara yang mengantuk akan lebih berbahaya lagi.
5. Pandangan terhalang
Titik buta atau blind spot saat berkendara.hyundaimobil.co.id Titik buta atau blind spot saat berkendara.
“Sumbangan aspek pandangan terhalang sebesar 11,12 persen terhadap total kecelakaan di faktor jalan. Aspek ini menyebabkan dua kecelakaan setiap hari,” katanya.
Pandangan terhalang bisa karena dedaunan, kendaraan, atau mata pesepeda motor yang terganggu oleh curah hujan maupun kabut.
Aspek ini juga meruntuhkan prinsip dasar berkendara aman dan selamat, yang mencakup terlihat dan melihat.
Selain 5 faktor utama diatas, masih ada lagi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu jalan rusak, licin, marka rusak, rambu rusak, dan tikungan tajam.
“Kelima aspek tadi juga perlu dicermati oleh kita para pengendara, terutama di tikungan tajam. Di area ini jangan main-main dengan niat mendahului kendaraan lain. Bisa repot nanti urusannya,” jelas Edo.(*)