Virus Corona

Vaksin Virus Corona Buatan Universitas Oxford Tunjukkan Hasil Positif,Dipaparkan di Jurnal Terkemuka

Hasil uji coba awal tersebut dipaparkan dalam jurnal kesehatan terkemuka, The Lancet, yang dikutip scmp.com, Selasa, 21 Juli 2020.

Editor: Wema Satya Dinata
Pixabay
Ilustrasi penelitian vaksin virus corona. 

Percobaan pemberian dosis kedua sudah berlangsung tapi belum didapat hasilnya.

Hill mengatakan Oxford telah bermitra dengan perusahaan farmasi AstraZeneca untuk memproduksi vaksin mereka secara global, dan perusahaan telah berkomitmen untuk membuat 2 miliar dosis.

"Bahkan 2 miliar dosis mungkin tidak cukup," katanya.

"Ada harapan bahwa jika kita memiliki vaksin yang cukup cepat, kita dapat memadamkan pandemi," kata Hill, "Akan sangat sulit untuk mengendalikan pandemi ini tanpa vaksin."

Sejumlah negara termasuk Jerman, Perancis, Belanda, Italia, AS, dan Inggris semuanya telah menandatangani perjanjian untuk menerima ratusan juta dosis vaksin - yang belum dilisensikan - pada pengiriman pertama yang dijadwalkan untuk musim gugur.

Para pejabat Inggris telah berjanji bahwa jika vaksin terbukti efektif, warga Inggris akan menjadi yang pertama mendapatkannya.

Peneliti China juga menerbitkan studi tentang vaksin Covid-19 eksperimental mereka di The Lancet pada hari Senin, menggunakan teknik yang sama seperti para ilmuwan Oxford.

Mereka melaporkan bahwa dalam penelitian mereka terhadap sekitar 500 orang, respon kekebalan terdeteksi pada mereka yang diimunisasi.

Tetapi mereka mencatat bahwa karena para peserta tidak terpapar dengan virus corona sesudahnya, tidak mungkin untuk mengetahui apakah mereka terlindungi dari penyakit.

Sekitar selusin vaksin eksperimental berbeda sedang dalam tahap awal pengujian manusia atau siap untuk memulai, sebagian besar di China, AS dan Eropa, dengan puluhan lainnya dalam tahap awal pengembangan.(*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved