Inilah Kabar Gembira Hasil Uji Coba Vaksin Corona asal China, AS dan Inggris
Di Indonesia, perusahaan farmasi asal Indonesia, PT. Bio Farma dan tim peneliti dari Universitas Padjajaran
Jika uji coba berjalan lancar dan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa didapatkan, maka vaksin kemungkinan bisa diproduksi massal pada kuartal pertama tahun 2021 mendatang.
Bio Farma mengungangkapkan memiliki kapasitas produksi maksimal hingga 250 juta dosis. Vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac ini dibuat menggunakan whole-virus vaccine.
Artinya, vaksin tersebut mengandung SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, yang dilemahkan atau dibuat menjadi tidak aktif.
Saat vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh, sistem imun tubuh akan terpacu untuk membentuk suatu sistem kekebalan.
Jika suatu saat kita terpapar virus corona, sistem imun kita sudah mengenalinya dan siap untuk melawan sehingga kita tidak menjadi sakit.
2. Vaksin dari Astra Zeneca dan Universitas Oxford
Vaksin corona yang dikembangkan oleh Universtas Oxford Inggris dan perusahaan Astra Zeneca yang berbasis di Inggris serta Swedia telah sukses masuk ke uji coba klinis tahap III.
Vaksin ini dikembangkan menggunakan metode viral vector vaccines.
Artinya, vaksin tersebut berisi gen virus corona yang saat disuntikkan, akan masuk ke dalam sel-sel di tubuh dan memicu respon kekebalan tubuh yang nantinya akan melindungi kita dari Covid-19.
Menurut laporan yang dikeluarkan tanggal 20 Juli 2020, vaksin ini telah sukses melewati uji coba klinis tahap I dan II.
Selama uji coba tersebut, dilaporkan tidak ada peserta uji coba yang mengalami efek samping parah, sehingga sejauh ini, vaksin dianggap aman untuk digunakan.
Vaksin ini tengah menjalani uji coba klinis tahap II dan III di Inggris, serta tahap III di Brazil dan Afrika Selatan.
Kabar baiknya, peneliti yang terlibat dalam tim uji coba mengatakan bahwa vaksin darurat kemungkinan bisa tersedia di bulan Oktober ini.
Sementara itu, vaksin yang bisa digunakan untuk masyarakat luas baru bisa dipasarkan setelah hasil uji coba klinis tahap III berhasil dan perizinan distribusi bisa keluar.
Astra Zeneca sendiri mengungkapkan bahwa jika uji coba berhasil, pihaknya memiliki kapasitas produksi maksimal hingga dua milyar dosis vaksin.