KPU Badung Target Partisipasi Pemilih Bupati dan Wakil Badung 2020 Capai 80 Persen
Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Badung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Badung menargetkan sebanyak 80 partisipasi pemi
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Badung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Badung menargetkan sebanyak 80 partisipasi pemilih.
KPU Badung berharap tingkat partisipasi pemilih di Gumi Keris benar-benar meningkat meski di tengah Pandemi Covid-19.
Kendati demikian, hal itu hanya bisa dicapai dengan optimalisasi upaya dari KPU serta kesadaran pemilih untuk memberikan hak suaranya.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 menjadi tantangan KPU Badung guna meyakinkan pemilih untuk bersedia datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta mengungkapkan saat ini pihaknya melalui Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) tengah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit).
Hingga Kamis (23/7/2020) dari 402.995 Daftar Pemilih Sementara yang ada di Badung, sekitar 38 ribu sudah di-coklit.
Sehingga capainnya sudah mencapai 9,4 persen.
• Tiga Koperasi di Bali Dapat Bantuan dari LPDB, Nilainya Capai Miliaran Rupiah
• Optimalkan Hasil Pertanian, Bupati Anas Dorong Petani Manfaatkan Alsintan
• Pastikan Home Base, Bali United Segera Kirim Tim Teknis ke Yogyakarta
“Untuk PPDP dengan jumlah total 1.069 sudah mengikuti rapid test sebelumnya sehingga aman. Apalagi dalam bertugas dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD), di antaranya berupa face shield, masker, serta hand sanitizer,” katanya saat temu media, Kamis (23/7/2020)
Pria yang akrab disapa Kayun mengatakan berkenaan dengan pencoblosan nantinya, juga sudah disiapkan skenario.
Tiap pemilih akan mendapat sarung tangan, sehingga tidak langsung bersentuhan dengan alat pencoblos.
Dilakukan pula pengukuran suhu tubuh. Kemudian, bagi pemilih yang suhunya tinggi disiapkan bilik khusus.
“Bila mana ditemukan pemilih yang suhunya 38 derajat celsius atau lebih, maka dia akan melakukan pencoblosan di bilik sura di luar TPS” katanya.
Disinggung mengenai target, 80 persen partisipasi pemilih tersebut, Kayun mengaku sangat optimistis.
Tentunya harus dibarengi upaya optimal guna meyakinkan pemilih untuk bersedia menggunakan hak suaranya.
“Berkaca dari Korea Selatan, saat pandemi justru partisipasi pemilih meningkat. Sehingga kita yakin partisipasi pemilih di Badung tercapai 80 persen,” ujarnya.
• Bank Indonesia Dorong Penggunaan QRIS, Desa Blimbing Sari Terapkan Digitalisasi
• Lakukan Pelatihan, Unud Terus Bergerak Tingkatkan Kelas Jurnal Terakreditasi Nasional
• Lelang Jabatan Tiga Pimpinan OPD di Pemkab Buleleng Dibuka, Satu di Antaranya Direktur RSUD Buleleng
Di sisi lain, KPU RI juga kata dia memiliki rencana untuk melakukan perekapan secara lebih simpel dengan istilah e-rekap.
Ketika perekapan hasil pemilihan di TPS, maka akan difoto, kemudian dikirim ke KPU.
Jadi kata Kayun, ada petugas KPPS yang bertugas di TPS memfoto hasil C-1 plano.
“C-1 plano ini nantinya yang berisi hasil penghitungan suara kemudian langsung dilaporkan kepada kami, KPU Kabupaten. Jadi proses langsung dia melalui PPS dan PPK,” terangnya.
Jika memang diterapkan E-rekap, pihaknya berharap nantinya benar-benar diterapkan, tak ada proses perekapan berjenjang dari segi lokasi layaknya pemilu sebelumnya yang biasanya dimulai di tingkat desa, lalu kecamatan, baru kemudian di tingkat kabupaten.
“Jadi nanti begitu proses rekap terjadi, PPS hadir di KPU, PPK juga hadir di KPU. Nah, jadi proses rekapan berjenjangnya tetap terjadi, tetapi lokasi perekapannya tidak seperti dulu lagi, seperti di kantor desa. sehingga sedikit berbeda,” jelasnya sembari mengatakan ini baru rencana
“Ini masih wacana KPU RI, untuk implementasinya, kami menunggu peraturan KPU terkait mekanisme penghitungan dan rekapitulasi di TPS,” sambungnya. (*)