Badung Akan Bangun Museum Lontar di Areal Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala
“Kami mempunyai program, bagaimana di Kabupaten Badung ini nenti ada museum lontar. Sehingga budaya Bali tetap terjadi dengan adanya museum tersebut
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dalam meningkatkan budaya yang ada di Kabupaten Badung, Bupati Badung berencana akan membangun museum lontar di Gumi Keris.
Lokasi yang ditetapkannya pun akan mengambil lahan di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala.
Hal itu pun dikatakan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat ditemui usai memberikan hadiah lomba ogoh-ogoh sekaa teruna di Kabupaten Badung, Jumat (24/7/2020).
“Kami mempunyai program, bagaimana di Kabupaten Badung ini nenti ada museum lontar. Sehingga budaya Bali tetap terjadi dengan adanya museum tersebut,” katanya.
• Terapkan Protokol Kesehatan, Banyuwangi Keluarkan Panduan Transaksi Hewan Qurban
• STMIK Primakara Sediakan Studio Khusus Bagi Mahasiswa yang Miliki Start Up
• Lewat Buku, Dosen STMIK Primakara Kisahkan Mahasiswanya Raih Omzet Ratusan Juta di Tengah Pandemi
Pihaknya mengatakan, untuk alat dukung di Badung katanya sudah memadai yakni adanya Balai Budaya.
Sehingga sebelah kawasan Balai Budaya akan di jadikan museum lontar.
“Ini kami lakukan agar kedepan tidak ada tumpang tindih terhadap interprestasi pemikiran A,B dan C atau masyarakat,” katanya.
Hanya saja terkait dengan pembangunan, kata Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu akan diupayakan kedepannya.
“Kami mendengar dan kami sempat komunikasikan dengan Belanda banyak lontar ada di Belanda,” katanya sembari mengatakan kami akan melakukan upaya dalam hal ini.
Pihaknya berharap, proses dan jalan pembuatan musium tidak ada hambatan. Sehingga proses pembuatan museum bisa dilaksanakan dan di bangun secepat mungkin.
“Kalau pun ada halangan, paling tidak bagaimana kita mensuport budaya itu. Pasalnya di Badung sudah ada Balai Budaya, Taman Bumi Baten, Paud TK Agama Hindu dengan bahasa Ibu, Serati Banten dan Majelis Tinggi yang mempertimbangkan Budaya. Kita ingin upacara dan upacara benar-benar berjalan,” bebernya.
Disinggung mengenai target pembangunan museum Lontar tersebut, Giri Prasta enggan untuk menjelaskannya. Hanya saja pihaknya mengaku sudah koordinasi ke Belanda.
“Karena kemarin situasinya covid-19 jadi kita urungkan untuk koordinasi. Sehingga kita upayakan tahun kemudian,” katanya.
Mengenai lontar yang di Belanda, Giri Prasta mengatakan lontar tersebut lontar Bali, bukan Lontar Badung. “Lontar Bali itu, kan semua jenisnya ada nanti,” akunya.
• Selama di Bali, Buronan Interpol Ini Produksi Film Porno dan Jual Alat Bantu Seks
• BREAKING NEWS: Polda Bali Berhasil Tangkap Buronan Interpol Asal Amerika
• Jadi Target Operasi, Lantas Polres Badung Akui Wilayah Abianbase Mengwi Rawan Pelanggaran Lalulintas
Ditanya apakah lontar yang ada di Belanda akan di ambil, pihaknya mengatakan akan tetap melakukan komunikasi.
“Jadi kami lakukan komunikasi dulu, mana yang bisa kita ambil atau tidak. Bahkan jika diijinkan mengambil kami kan harus meminta fasilitas oleh pemerintah pusat. Jadi ini masih rancangan,” tungkasnya. (*)