Pakar Komunikasi Diminta Bantu Wujudkan WBK dan WBBM di Kejati Bali
salah satu cara yang dilakukannya dengan meningkatkan kemampuan komunikasi semua jajarannya yang jumlahnya sekitar 500 orang.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali Erbagtyo Rohan bertekad mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di seluruh kantor yang dipimpinnya.
Untuk itu salah satu cara yang dilakukannya dengan meningkatkan kemampuan komunikasi semua jajarannya yang jumlahnya sekitar 500 orang.
Tekad itu disampaikan Rohan, panggilan akrab Erbagtyo Rohan kepada Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana yang secara khusus menemui di kantornya pada Kamis pagi (23/7/2020) kemarin.
Mereka berdua diskusi sekitar 1,5 jam.
• 40 Surat Tilang Telah Dilayangkan Polres Tabanan ke Pengendara, 18 Diantaranya Karena Helm
• Kasus Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Satu Orang, Gede Suyasa: Pasien Ini Tidak Bergejala
• Dengan Lari 35 Km, Dokter Ini Ingin Buktikan Orang yang Alami Gangguan Pernapasan Aman Pakai Masker
Menurut Rohan, dari 10 kantor yang dipimpinnya, 1 kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan 9 kantor Kejaksaan Negeri (Kejari), 5 kantor di antaranya sudah mendapatkan predikat WBK.
Rinciannya kantor Kejati dan 4 kantor Kejari yaitu Denpasar, Badung, Gianyar, dan Karangasem.
"Kelima kantor itu sedang berusaha meraih predikat WBBM. Saya optimis niat baik tersebut terwujud. Apalagi para pegawai semangat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik," jelas Rohan.
Sedangkan 5 kantor lainnya yakni Kejari Tabanan, Buleleng, Bangli, Klungkung, dan Jembrana sedang berusaha meraih predikat WBK.
Para pegawainya termotivasi mewujudkannya karena sudah ada 5 kantor yang telah lebih dulu mendapatkan penghargaan itu.
Pembangunan Zona Intergritas mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 sebagai perubahan dari Permenpan RB Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM).
Sejak adanya peraturan itu semua kantor termasuk di jajaran Kejaksaan Agung berlomba untuk mewujudkannya.
Dapat Amanah Besar dari Rohan
Rohan menyadari sekali bahwa salah satu hal penting yang perlu dilakukan untuk mewujudkan WBK dan WBBM di lingkungan Kejati Bali adalah memperbaiki dan meningkatkan kemampuan Komunikasi seluruh jajarannya.
Terkait dengan itu bapak dua anak tersebut meminta Aqua untuk memberikan sharing Komunikasi dan Motivasi kepada semua anggotanya baik yang berkantor di Kejati Bali maupun di 9 kantor Kejari.
• Tips Memasak Hati Sapi agar Tidak Keras dan Bebas Bau
• Ini Rahasia Masakan Padang Tak Mudah Basi meski Banyak Santan
• 7 Kesalahan Berbelanja di Supermarket yang Sering Tak Disadari justru Bikin Boros
"Saya butuh bantuan Pak Aqua untuk melaksanakan sharing Komunikasi dan Motivasi dengan seluruh jajaran saya dan para istri. Karena jadwal bapak padat sekali sehingga waktunya menyesuaikan dengan keluangan bapak," ujar mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
Aqua dengan spontan menyampaikan kesediaannya dan sangat bersyukur karena mendapat amanah besar dari Rohan.
"Terima kasih banyak Pak Rohan atas amanahnya. Saya siap sharing Komunikasi dan Motivasi dengan semua jajaran bapak. Silakan dijadwalkan. Agar pelaksanaannya efisien, dalam sehari saya siap melaksanakan tiga sesi. Saya akan mengalokasikan waktu khusus untuk sharing dengan para pegawai bapak," jawab Aqua.
Menurut Rohan semua pelayanan yang diberikan ke masyarakat terkait dengan komunikasi.
Untuk itu dia berharap seluruh jajarannya serius dan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya.
Rohan Memberikan Contoh Nyata
Sebagai orang pertama di Kejati Bali, Rohan tidak sekedar menyampaikan harapan dan himbauan.
Dia yang baru bertugas di Bali berusaha secara optimal memberikan contoh nyata. Dengan begitu semua jajaran mengikutinya.
Setiap pagi begitu tiba di kantornya, laki-laki asal Kediri, Jawa Timur itu tidak langsung masuk ke ruangan.
Rohan lebih dulu keliling sambil menyapa jajarannya. Sekaligus memperhatikan layanan yang diberikan ke masyarakat yang datang ke kantornya.
Jika ada yang kurang pas, mantan Direktur Ekonomi Moneter Kejaksaan Agung itu menegur dengan santun jajarannya yang salah.
Kemudian memberi tahu cara memperbaikinya. Dengan begitu orang yang ditegur merasa nyaman dan segera melakukan perbaikan.
Selain itu jika ada anggotanya salah ke orang luar, Rohan tidak ragu-ragu untuk minta maaf. Selanjutnya dengan sungguh-sungguh memperbaikinya.
Aqua merasakan langsung hal itu kemarin pagi saat pemeriksaan di pintu masuk kantor Kejati Bali. Begitu ada layanan yang tidak pas, Aqua menyampaikannya ke Rohan.
"Mohon maaf Pak Aqua atas ketidaknyamanan layanan yang bapak rasakan di pintu masuk kantor saya. Segera saya perbaiki dan melaksanakan semua saran bapak," kata Rohan serius.(*)