Dalam Sehari, BPBD Denpasar Dua Kali Evakuasi Orok yang Ditemukan di Dua Tempat Berbeda

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mengevakuasi dua penemuan orok di Kota Denpasar, pada Senin (27/7/2020) kemarin.

Dok. BPBD Kota Denpasar
Penemuan orok kedua di Jalan Buluh Indah depan Toko Lima ribu, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (27/7/2020) malam. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mengevakuasi dua penemuan orok di Kota Denpasar, pada Senin (27/7/2020) kemarin.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menjelaskan penemuan orok pertama di Jalan Danau Tempe, Gang Mawar No. 7A, Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.

"Penemuan orok pertama pukul 09.08 Wita kondisi meninggal dunia, berjenis kelamin perempuan," kata Joni kepada Tribun Bali, Selasa (28/7/2020).

Kemudian pada malam harinya, petugas Ambulance Pantastis PSC BPBD kota Denpasar dari Pos Mahendradata kembali melakukan atensi ke TKP untuk kasus penemuan orok di lokasi berbeda.

Ular Berbisa Jenis Kobra Dievakuasi BPBD Denpasar di Depan Restoran Cianjur Denpasar

Jadwal Belajar dari Rumah di TVRI Selasa 28 Juli 2020, Ada Tayangan Penjumlahan Tanpa Menyimpan

Korea Utara Umumkan Kasus Pertama Suspek Covid-19, Pejabat yang Bertanggung Jawab Dihukum Berat

"Penemuan orok kedua di Jalan Buluh Indah depan Toko Lima ribu, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, pukul 18.37 Wita kondisi meninggal dunia, berjenis kelamin laki-laki," ujarnya.

Joni menambahkan, kedua orok yang ditemukan itu telah dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar.

"Keduanya dievakuasi ke KMJ RSUP Sanglah," terang dia.

Proses Bunyi hingga Terdengar Oleh Telinga, Ini Soal Dan Jawaban Kelas 4-6 SD, TVRI 28 Juli 2020

Rama, Bayi Berumur 14 Bulan di Yayasan Sayangi Bayi Akhirnya Diizinkan untuk Diadopsi 

H-4 Hari Raya Idul Adha 2020, Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok di Denpasar Mengalami Penurunan

Keterangan Kepolisian dan Saksi

Pada kasus penemuan orok pertama, sebelumnya diberitakan, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika Karsito Putro telah membenarkan penemuan tersebut.

"Iya betul, kejadian di kanal Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur . Saat ditemukan, orok sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan mengambang," ujarnya kepada Tribun Bali, Senin (27/7/2020) kemarin.

Ia pun menceritakan kronologi penemuan orok tersebut oleh warga. 

Pagi tadi, saksi seperti biasa melakukan rutinitas menyiram tanaman di pekarangan rumahnya.

Saat mengambil air di sungai, ia melihat ada benda mengambang seperti tubuh bayi.

Selanjutnya, ia mendekati benda tersebut dan saat dilihat benar saja, benda yang dikira boneka ternyata mayat bayi berjenis kelamin perempuan.

Terapkan Protokol Kesehatan untuk Penyeberangan, Ditpolairud Polda Bali Gelar Simulasi

Per Juli, Warga Badung Bisa Cetak KK Langsung di Rumah

Sambut Hari Bakti ke-73 TNI AU, Danlanud I Gusti Ngurah Rai Ziarah di TMP Pancaka Tirta

"Ada salah seorang warga, yang saat itu ke sungai untuk mengambil air. Saat hendak mengambil air, ia kaget menemukan sosok orok berjenis kelamin perempuan," tambah AKP Hadimastika.

Seusai penemuan tersebut, warga tersebut langsung menghubungi pihak berwajib untuk memberitahukan ada orok yang mengambang di sungai.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika Karsito Putro bersama anggota lainnya di lapangan menduga mayat orok tersebut kemungkinan baru saja dilahirkan dan langsung dibuang ke sungai oleh orangtuanya.

Kini pihaknya pun masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk hal ini kita masih lakukan penyelidikan lebih lanjut," tutup Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika. 

Sementara pada kasus penemuan orok kedua, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat AKP H Andi Muh Nurul Yaqin dan Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Reza Hafidz belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut pada Senin (28/7/2020) malam kemarin.

Sedangkan Desil (33) saksi kejadian yang menemukan mayat bayi laki-laki tersebut mengatakan awalnya ia mengira bahwa itu bangkai kucing yang mati.

Dikenal sebagai Sosok yang Ramah, Keluarga Sangat Kehilangan Sosok Made Artana

Bupati Giri Prasta Resmikan PAW Anggota BPD Mambal, Sibangkaja dan Pecatu

Namun saat diperiksa ternyata sosok bayi laki-laki yang sudah tidak bernyawa dan terkubur namun tidak terlalu dalam.

"Awalnya saya habis masangi motor terus kebelet kencing. Saya ke belakang gak sengaja nginjek. Setelah selesai kencing itu saya balik lagi dan nginjek lagi," ujarnya kepada Tribun Bali.

"Saya penasaran apa ini yang diinjek, kalau kucing saya mau kubur lebih dalam biar gak bau jugalah. Terus saya ke bengkel panggil abang di sana buat temenin buat mastiin juga. Kalau itu mayat, telpon polisi ya. Eh bener itu mayat," lanjutnya, Senin malam.

Desil bahkan menerangkan kembali bayi saat ditemukan sudah tidak bernyawa.

"Mayat bayinya terkubur, tapi gak dalam. Karena penasaran itu, saya pikir kucing makanya saya mau kubur lebih dalam. Pas dilihat ternyata bukan, itu ternyata bayi," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved