Segini Batas Aman Konsumsi Daging untuk Cegah Hipertensi
Untuk mencegah terjadinya hipertensi, seseorang salah satunya harus selalu menerapkan pola makan yang sehat, termasuk mengontrol batas konsumsi daging
Oleh sebab itu, sangat penting bagi siapa saja bisa membatasi konsumsi daging untuk mencegah hipertensi, termasuk kolesterol tinggi.
Berdasarkan USDA, daging kambing, bisa mengandung 0,9 g lemak jenuh dalam 100 gram bahan.
Sementara, daging sapi menawarkan 6 gram lemak jenuh per 100 gram bahan, dan daging ayam mengandung 3,8 gram lemak jenuh per 100 gram bahan.
Jumlah kandungan lemak jenuh pada daging tersebut memang terbilang rendah jika dibandingkan dengan batas asupan lemak jenuh yang direkomendasikan untuk orang dewasa, yakni tidak lebih dari 20 gram per hari.
Namun perlu diingat, bahwa kandungan lemak jenuh pada daging bisa berubah seiring dengan proses pemasakan atau pengolahan.
Di Indonesia, banyak orang memasak daging dengan cara digoreng lebih dulu sebelum diolah lebih lanjut.
Daging juga kerap diolah dengan cara dipanggang atau dibakar.
Mengolah daging dengan cara-cara itu biasanya membutuhkan banyak minyak goreng, mentega, atau margarin yang akan berubah menjadi lemak, kemudian diserap oleh daging.
Belum lagi ada beberapa tambahan bumbu atau bahan lain yang bisa juga memicu hipertensi.
Sebut saja kecap, terutama kecap asin. Kandungan natrium pada kecap yang tinggi dapat mengikat banyak cairan yang dialirkan bersama darah ke jantung.
Kondisi ini pada gilirannya akan membebani kerja jantung, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, suhu panas ketika menggoreng, membakar, atau memanggang dapat membuat kandungan air di dalam daging menguap hilang dan digantikan oleh lemak dari minyak.
Beragam jenis daging di Tanah Air juga kerap diolah dengan campuran santan.
Padahal, santan termasuk bahan makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, yaitu sebanyak 21 gram per 100 gram bahan.
Batas aman konsumsi daging per hari