Kunjungan Kerja Pangdam IX Udayana
Perhatian Mayjen Kurnia Sangat Besar, Mengagetkan saat Diantar Sampai ke Pesawat
Perhatian Kurnia kepada saya sangat besar. Setiap kami jalan bersama, selalu mengingatkan jajarannya untuk menyiapkan mobil dan tempat duduk buat saya
Oleh: Dr Aqua Dwipayana (Pakar Komunikasi)
Selama tiga hari, Senin sampai Rabu (20-22/7/2020) saya mendapat kesempatan mengikuti kunjungan kerja Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara dan istri Tanty Kurnia ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebelumnya saya sudah pernah ikut kegiatan yang sama di Bali (Tabanan, Jembrana, dan Singaraja). Rencananya awal Agustus 2020 Kurnia mengajak saya ke Nusa Tenggara Timur (NTB) untuk melaksanakan beberapa agenda di sana.
Di antara semua yang ikut rombongannya, saya satu-satunya yang sipil. Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang saya peroleh dari Kurnia yang sangat rendah hati.
Di antaranya melayani secara detil dan tuntas. Berikut catatan seri terakhir dari empat tulisan.
• SK Kemenaker No.151 Dicabut, Sekitar 22 Ribu PMI Asal Bali Bisa Kembali Bekerja ke Kapal Pasiar
• Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kota Denpasar Capai 85,56 Persen, Kasus Positif Tambah 15 Orang
• Kisah Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda, Ditinggal Ayah Sejak Dalam Kandungan (1)
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara selalu 'memanjakan' saya selama mengikuti kunjungan kerjanya di NTB. Tidak hanya itu, hal serupa juga saya rasakan saat di Bali.
Semua layanan yang saya peroleh dan rasakan seperti buat VIP. Padahal saya orang biasa yang selama belasan tahun bersahabat akrab sama Kurnia.
Perhatian Kurnia kepada saya sangat besar. Setiap kami jalan bersama, selalu mengingatkan jajarannya untuk menyiapkan mobil dan tempat duduk buat saya di acara resmi.
Biasanya posisinya tidak jauh dari Kurnia.
Selama mengikuti kunjungan kerjanya di NTB, saya lebih banyak menyimak.
Sekali-kali menyampaikan pendapat jika dibutuhkan. Itupun saya sampaikan saat kami sedang diskusi berdua.
Menariknya Kurnia selalu menyimak dan melaksanakan saran-saran saya. Bapak tiga anak itu tahu persis bahwa masukan tersebut untuk kebaikan bersama.
"Terima kasih Pak Aqua untuk semua masukannya. Insya Allah saya laksanakan," respon Kurnia beberapa kali saat saya memberikan saran-saran.
Meski menjabat sebagai Panglima, orang pertama di Kodam IX/Udayana, tapi laki-laki asal Sukabumi, Jawa Barat itu lebih senang melayani daripada dilayani. Hebatnya itu dilakukan secara detil dan tuntas.
Selama Kurnia menjabat Pangdam IX/Udayana saya sering merasakan itu. Sementara bapak tiga anak itu melakukannya dengan santai dan tanpa beban.
"Seluruh rezeki yang diberikan Allah SWT termasuk jabatan sepenuhnya saya syukuri. Harus tetap waspada, mawas diri, dan hati-hati. Jangan sampai lupa diri karena semuanya hanya titipan saja. Untuk itu harus tetap membantu siapapun yang membutuhkannya," ungkap Kurnia.
• Danrem 163/Wira Satya Beri Arahan kepada Jajarannya Terkait Atensi pada Covid-19 & Pilkada Serentak
• Danrem Brigjen Husein Pimpin Serah Terima Lima Jabatan Strategis di Lingkungan Korem 163/Wira Satya
• Jelang WorldSSP 2020 di Spanyol, Galang Hendra Optimis Hasil Maksimal di Putaran II World Supersport
Kaget Diberi Kamar di Area Utama
Kami kembali ke Bali pada Rabu sore (22/7/2020). Istrinya Tanty Kurnia lebih dulu meninggalkan Lombok pada Selasa siang (21/7/2020).
Saat masuk ke pesawat Wings Air jenis ATR 72-600 di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok Tengah, Kurnia mempersilakan saya duduk di bagian dalam dekat jendela.
Sementara Kurnia di sebelah saya. Kursi kami nomor 19DF, persis yang diduduki Kurnia dan Tanty Kurnia saat berangkat dari Bali ke Lombok.
"Silakan Pak Aqua duduk di dekat jendela. Saya di sebelah bapak," ungkap Kurnia. Menunjukkan sikap melayani dan melindungi saya.
Di Bali saya menginap semalam. Saat petugas di rumah dinas Pangdam IX/Udayana itu menunjukkan kamar buat saya, sempat kaget. Penyebabnya letak di area utama rumah tersebut.
Sebelumnya sejak beberapa tahun lalu, saya kalau ke Bali sering menginap di rumah itu.
Namun tidak pernah menginap di area utama karena sangat pribadi bagi tuan rumah. Bangunan dan halamannya luas sekali.
Rumah itu terdiri dari tiga bagian. Pertama, area utama khusus untuk Pangdam IX/Udayana bersama keluarga. Terdiri dari beberapa kamar, ruang kerja, dan ruang keluarga termasuk meja makan.
Kedua, ruang tamu. Lumayan luas. Bisa menerima banyak tamu. Di bagian depannya pintu utama tempat biasa penghuni rumah keluar dan masuk.
Ketiga, area buat tamu. Terdiri dari beberapa kamar dan meja makan.
Di pojoknya ada ruang tamu yang relatif kecil. Selama ini kalau menginap di rumah itu, saya tidur di salah satu kamar yang ada di sana.
Kamar yang diberikan mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) itu menunjukkan bahwa saya sudah dianggap keluarga. Berada satu area dengan Kurnia sekeluarga.
Banyak Mendapat Pelajaran dan Pengalaman Berharga dari Kurnia
Kekagetan kedua pada Kamis siang (23/7/2020) beberapa jam sebelum saya kembali ke Jakarta. Saat saya sedang di rumah itu, Kurnia telefon dari kantornya.
"Pesawat Pak Aqua pukul 17.00 ya? Nanti saya mengantarkan bapak ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Badung, Bali. Sebentar lagi saya pulang ke rumah," ujar Kurnia ramah.
Mendengar itu saya kembali kaget. Sama sekali tidak menyangka di tengah jadwalnya yang padat, Kurnia menyempatkan waktu mengantarkan saya ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Sekitar pukul 15.30 Wita kurnia tiba di rumah.
"Pak Aqua sudah makan? Saya sholat Ashar dulu. Setelah itu kita ke Bandara," ujarnya.
Sesudah itu kami naik mobil dinas Pangdam IX/Udayana ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Langsung ke ruang VIP milik Pemerintah provinsi Bali.
Di sana sudah menunggu Kepala Staf Administrasi (Kasmin) Pangdam IX/Udayana Letkol Inf I Dewa Ketut Darmada bersama protokol Letda Inf Nyoman Tama, Pelda Muhamad Ahwandi, dan beberapa orang lainnya.
Sambil menunggu masuk pesawat kami ngobrol berdua. Mendiskusikan banyak hal.
"Kalau sudah ada jadwal kunjungan kerja ke NTT saya infokan ke Pak Aqua. Bapak ikut ya," ajak Kurnia.
Saat kami sedang asyik ngobrol, Tama mengetuk pintu kamar tempat kami menunggu.
"Mohon ijin Panglima, pesawatnya sudah mau berangkat," katanya.
Saya membayangkan berpisah di tempat itu dengan Kurnia. Diantar Tama naik mobil menuju pesawat. Ternyata perkiraan saya salah. Saya kembali kaget dibuat Kurnia.
"Saya ikut mengantar Pak Aqua sampai pesawat. Ayo silakan Pak Aqua masuk duluan," ujar Kurnia mempersilakan saya masuk mobil.
Jarak tempuh dari ruang VIP ke tempat pesawat parkir sekitar 10 menit naik mobil. Kami menyaksikan sedikit pesawat yang ada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dampak dari pandemi Covid-19.
"Terima kasih Pak Aqua atas kunjungan ke Bali. Hati-hati di jalan. Semoga lancar dan tiba dengan selamat di rumah Bogor. Salam hormat buat keluarga. Saya tunggu kembali kedatangan Pak Aqua di Bali," pesan Kurnia menjelang saya masuk pesawat.
Selama empat hari, Senin sampai Kamis (20-23/7/2020) saya banyak mendapat pelajaran dan pengalaman berharga dari Kurnia. Semuanya sangat menyenangkan dan mengesankan sekali.
Selama kunjungan kerja di NTB, Kurnia dan Tanty Kurnia selain saya temani, juga didampingi para asisten dan istri.
Mereka adalah Asintel Kolonel Arh Made Kusuma Dhianagraha, Asops Kolonel Inf Rachmad Zulkarnain, Aslog Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi, dan Aster Kolonel Inf Made Maha Partha. (Habis/Aqua Dwipayana)