Populer di Tribun Bali
POPULER : Jerinx Ngaku Menyuarakan Aspirasi Masyarakat, Ini Videonya
Populer Tribun Bali hari ini, Jumat (7/8/2020). Berikut tiga berita populer Tribun Bali hari ini yang mungkin kamu lewatkan. 1. Jerinx Sebut
“Saya bawa palu juga, sama lakban. Kalau tali ada di ruangan. Saya pikirnya buat pingsan saja,” kata FM di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kamis (6/8/2020).
Kemudian, FM bercerita pembunuhan dilakukan saat AO sedang dalam kondisi tidur telungkup di atas kasur sambil memainkan gawainya.
Saat itu juga, ia langsung menghantam kepala korban menggunakan palu tersebut hingga beberapa kali, dan menyasar bagian tubuh yang lainnya juga.
“Dipukul di bagian belakang tiga kali, di muka satu kali, di dagu, kemudian ditutup mulutnya pakai tangan saya, pas masih lagi ngelawan dia telentang, terus saya tindih terus saya tutup pakai tangan. Terus jari saya digigit,” ujar FM.
Tak lama, korban pun semakin lemas hingga tak sadarkan diri.
Saat itu, FM mengaku tak tahu apakah korban pingsan atau meninggal.
Kemudian, korban pun dinaikkan ke atas ranjang, barulah pelaku mengikat kaki, tangan, serta menutup mulut korban menggunakan lakban.
“Terus saya ikat tangannya, mulutnya saya lakban. Saya mau keluar takutnya dia bangun teriak,” bebernya.
FM (37) mengakui dirinya nekat membunuh pacarnya karena terbakar api cemburu.
Padahal dirinya akan menikahi korban dalam beberapa waktu kedepan.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, menjelaskan, motif pelaku nekat menghabisi nyawa korban adalah lantaran urusan asmara.
Diketahui, korban berstatus janda dan pelaku pun berstatus duda, keduanya pun telah menjalin asmara sejak empat tahun silam.
"Adapun motif terduga pelaku merasa jengkel, kesal sakit hati karena diduga korban juga menjalin hubungan dengan pria lain," ujar Azis saat memimpin ungkap kasusnya di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, Kamis (6/9/2020).
Azis berujar pelalu terancam dijerat Pasal 340 KUHP jo Pasal 365, dengan ancaman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Ekonomi Diprediksi Membaik di Triwulan III 2020
Ekonomi Bali pada triwulan II-2020 kembali mengalami kontraksi yang lebih dalam dibanding triwulan sebelumnya.
Menurut perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terhadap perekonomian Bali pada triwulan II-2020 sangat besar, yaitu minus 10,98 persen (yoy).
Jauh lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh minus 1,14 persen (yoy).
Sedangkan ekonomi nasional pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi negatif 5,32 persen (yoy).
Menurut data BPS, terendah sejak 1999 yang mengalami kontraksi minus 6,13 persen.
"Kontraksi ekonomi di Bali ini paling dalam, jika dibandingkan dengan seluruh provinsi di Indonesia dan jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional, yaitu minus 5,32 persen (yoy)," sebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Kamis (6/8).
Dari sisi lapangan usaha, sebagian besar lapangan usaha utama tumbuh negatif, hanya 3 lapangan usaha yang tumbuh positif, yaitu informasi/komunikasi, jasa kesehatan, dan real estate.
Sektor transportasi dan penyediaan akomodasi makan dan minum mengalami kontraksi sebesar minus 39,48 persen dan minus 33,10 persen.
Kedua sektor ini sangat erat hubungannya dengan pariwisata, yang menjadi tulang punggung perekonomian Bali.
"Sebab sekitar 58 persen ekonomi Bali tergantung pada pariwisata," tegasnya.
Kebutuhan listrik, terutama di hotel-hotel, di masa pandemi ini juga menurun yang menyebabkan sektor listrik, gas, dan air tumbuh minus 21,04 persen.
Hal ini disebabkan oleh kunjungan wisatawan mancanegara yang tumbuh negatif (minus 99,97 persen) yoy, pada triwulan laporan.
Hal ini sejalan dengan penutupan penerbangan internasional dari dan ke Bali dalam antisipasi penyebaran Covid-19.
"Kinerja lapangan usaha tersebut juga dipengaruhi kebijakan antisipasi dan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19," imbuhnya.
Dari sisi permintaan, semua komponen pengeluaran tumbuh negatif dengan kontraksi terdalam pada komponen ekspor luar negeri (minus 93,02 persen) yoy.
"Kinerja ekspor luar negeri yang kontraksi, disebabkan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara. Selain itu, kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi juga tercatat kontraksi. Masing-masing minus 3,57 persen dan minus 15,48 persen,” katanya.
Kinerja impor juga terkontraksi sebesar minus 89,68 persen, seiring tertahannya kinerja pariwisata sehingga menurunkan permintaan bahan makanan impor serta adanya tekanan pelemahan nilai tukar rupiah.
Strategi Pemulihan
KPwBI Provinsi Bali, kata dia, memperkirakan kondisi ekonomi pada triwulan III-2020 akan membaik seiring strategi pemulihan tatanan ekonomi Bali melalui penerapan tatanan kehidupan baru pada sektor pariwisata (program Clean Healthy Safety and Environment Sustainability).
Pemulihan wisatawan domestik diperkirakan akan berjalan lebih awal, dibandingkan pemulihan wisatawan mancanegara.
Hal ini terkonfirmasi dari leading indicator jumlah kedatangan penumpang domestik di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, yang tercatat sebesar 35.934 orang pada Juli 2020, atau tumbuh 468,94 persen (mtm).
Optimisme pemulihan ini juga terkonfirmasi dari pengolahan big data google trends, yang mencerminkan bahwa minat wisdom dan wisman ke Bali sangat besar, dimana pencarian travel di Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia maupun destinasi wisata lainnya di kawasan Asia.
"Peluang ini harus dioptimalkan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, sehingga pemulihan aspek ekonomi dan kesehatan dapat berjalan secara pararel," tegasnya.
VP of Market Management Accomodation Indonesia Traveloka, John Safenson, mengatakan memang terjadi penurunan akibat banyak yang tidak bisa bepergian. Tingkat cancel pun mengalami peningkatan.
Namun pada April dan Mei, terutama Mei transaksi sudah mulai naik. "Harapan kami di Agustus ke depan, akan ada peningkatan dengan dibukanya lokal dan domestik market akhir Juli kemarin," jelasnya. (*)
Baca berita selengkapnya di sini.