Rencana Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi Dimulai Tahun 2021, Begini Pendapat Giri Prasta

Bahkan pada pembangunan tol tersebut akan banyak juga mengenai tanah milik warga di Badung termasuk areal persawahan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi rencananya dibangun 2021 mendatang.

Jalurnya, sebagain besar akan memanfaatkan lahan kering, termasuk kebun dan persawahan.

Bahkan pada pembangunan tol tersebut akan banyak juga mengenai tanah milik warga di Badung termasuk areal persawahan.

Kendati demikian, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengaku sangat mengapresiasi akan pembangunan tol tersebut.

Gung Jaya Harap Rekomendasi DPP PDIP Segera Turun, Koster: Nggak Lama Lagi

Bupati Suwirta Minta Pelaku Usaha di Klungkung Maksimal Salurkan Produk Lokal

Gelar Pasar Gotong-royong Krama Bali, PDIP Sebut Sebagai Bentuk Keberpihakan pada Kaum Marhaen

Pihaknya mengatakan hal itu bukan menjadi yang baru, pasalnya sebelumnya juga sudah pernah dirancang.

"Pada prinsipnya ini kan tol yang sudah direncanakan sejak awal dan mudah-mudahan itu Bapak Menteri PUPR sudah turun ke lapangan, sehingga action-nya itu bisa jalan," ungkap Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta saat dikonfirmasi  usai menghadiri sidang DPRD Badung di gedung dewan, Jumat (7/8/2020).

Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu mengatakan secara prinsip,  pihaknya di Kabupaten Badung pasti akan mendukung.

Pasalnya pembangunan menyangkut transportasi ini penting bagi masyarakat.

Paling tidak rasa aman dan nyaman, dan jarak tempuh.

Nah, terkait dengan nantinya ada lahan warga yang terdampak pembangunan tol sepanjang total 95 km tersebut, pihaknya selaku pemerintah daerah akan berupaya memfasilitasi. Sehingga semuanya bisa berjalan maksimal.

Ia pun mencontohkan saat kabupaten Badung membuat underpass di simpang Ngurah Rai.

Katanya pembangunan itu dilakukan lantaran  dirinya sendiri mengaku banyak dapat hujatan.

"Saya macet, saya sampai dua jam nyampe di Badung dari daerah selatan. Tapi itu kan saat pengambilan pekerjaan dan saatnya sekarang luar biasa nyaman, lancar, aman, dan terkendali. Itu manfaatnya," paparnya.

Hal ini menurutnya harus dijelaskan secara gamblang kepada masyarakat. Sehingga terjadi transparansi.

Sidang Paripurna DPRD Denpasar, Pemkot Sampaikan KUA & PPAS APBD Perubahan TA. 2020 & Induk TA. 2021

Hari Ini Bertambah 2.473, Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Saat Ini Berjumlah 121.226

Juventus Vs Lyon, Bianconeri Terancam Tanpa Tandem Cristiano Ronaldo, Ini Prediksi Line Up Juventus

"Inilah impact yang perlu kita sampaikan sehingga program ini yang kita lakukan untuk khalayak umum, bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok," katanya.

Disinggung mengenai adanya masyarakat yang menanyakan nasib lahan persawahannya yang kemungkinan akan kena, termasuk saluran irigasi di sawah, Giri Prasta mengaku  akan menindaklanjuti dengan komunikasi bersama pemerintah pusat.

Bahkan katanya, terkait teknis,  di Badung harus ada link and match dengan pemerintah pusat.

"Nanti kami akan sampaikan kapan saatnya itu diadakan sosialisasi dan kapan saatnya kami berikan masukan kepada pusat. Biar semua enak dan sama-sama jalan," ungkapnya.

Mantan Ketua DPRD Badung ini mengaku, jika adanya tol sampai ke Mengwi, pihaknya menduga akan ada langkah penyusunan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Sehingga nantinya bisa ditindaklanjuti.

"Kami urusan masalah teknis mohon maaf tidak ada urusan andai-andai. Kalau berbicara andai-andai itu saya kira ndak perlu. Karena urusan teknis sudah starting point elegant," tandasnya.

Seperti diketahui, Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi akan memanfaatkan sebagian lahan di Kabupaten Badung, khususnya di Kecamatan Mengwi.

Tol ini rencananya membentang dari daerah Cekik, Gilimanuk, Jembrana kemudian melewati Kabupaten Tabanan hingga sampai ke Mengwi.

Biaya yang dihabiskan diperkirakan Rp 13-14 triliun. Namun pendanaannya dari pihak ketiga, karena bersifat prakarsa.

Jika mulai dibangun 2021, diperkirakan selesai awal 2024.

Bahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Kamis (6/8/2020) langsung meninjau daerah mengwi yang nantinya akan dibangun tol. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved