24 Jam Setelah Driver Ojol Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Rasakan Kantuk Tak Biasa
Fadly mengatakan dirinya tidak bisa memastikan apakah kantuk yang dirasakan merupakan efek dari vaksin Covid-19.
Setelah dua kali disuntik, enam bulan kemudian para relawan akan kembali dilakukan pengecekan.
"Jadi habis dua kali suntik diambil darah, terus akhirnya diperiksa lagi darahnya," kata Kusnadi.
Dikatakan oleh Kusnadi, uji vaksin Covid-19 tahap ketiga ini, memiliki dua efek samping yakni lokal dan sistemik.
"Kalau lokal bengkak, berapa besar bengkaknya, nanti kita lihat. Kalau sistemik, panas, berapa panasnya, jadi gitu, mereka semua lapor," ucapnya.
Kusnandi memastikan tidak ada istilah gagal dalam uji vaksin ini.
Sebab, pengujian vaksin Covid-19 telah memasuki yahap ke-tiga.
"Diduga selama ini enggak ada efek sampingnya, kan ini yang ketiga, kalau banyak efek sampingnya dari dulu sudah tidak bisa lagi, sekarang ketiga," katanya.
Selain di Indonesia, sejumlah negara lain seperti India, Brazil, Bangladesh, dan Turki yang sama-sama mengembangkan vaksin Covid-19 ini.
"Tidak ada orang yang bisa ngomong ini gagal, yang bisa cuma WHO, karena kalau vaksin itu komitmen global, karena akan diberikan kepada semua orang, jadi yang bertanggung jawab adalah WHO, makanya di beberapa tempat," ucap Kusnadi.
Jokowi pastikan Covid-19 diprioritaskan untuk rakyat Indonesia
Masyarakat di Indonesia akan menjadi prioritas penyaluran vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan oleh PT Bio Farma.
Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, saat ini vaksin tersebut masih dilakukan uji klinis dan menunggu izin produksi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Prioritas untuk dalam negeri dulu," ujar Honesti Basyir, saat ditemui di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/9/2020).
Diperkirakan terdapat 160 juta masyarakat Indonesia yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin.
"Tahun depan itu target ada 160 juta populasi yang harus divaksin, satu orang itu dua dosis, artinya kita harus menyiapkan vaksin 320 juta dosis," kata Honesti Basyir.
Setelah kebutuhan masyarakat Indonesia terpenuhi, PT Bio Farma baru melakukan ekspor vaksin ke negara lain.
Uji klinis tahap ketiga dan izin dari (BPOM) diprakirakan akan keluar pada Januari 2021.
Honesti Basyir mengatakan PT Bio Farma saat ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 100 juta vaksin dalam satu tahun.
Pada Desember 2020, gedung baru akan ditambahkan untuk menambah kapasitas produksi vaksin sebanyak 150 juta dosis per tahun.
"Yang lagi dilihat Presiden itu gedung baru, itu bisa menambah 150 juta dosis per tahun, akan selesai Desember. Artinya Desember ini secara kapasitas, kita sudah siap 250 juta dosis," ucap Honesti Basyir.
Presiden Joko Widodo menambahkan, pihaknya merasa optimistis vaksin yang sedang dilakukan uji klinis ini dapat menangani Covid-19 di Indonesia dengan masyarakat Tanah Air sebagai prioritas.
"Kita optimis dengan segera ditemukannya vaksin ini, kita bisa kasih vaksin ke seluruh rakyat," ujar Joko Widodo.
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, TRIBUNJABAR/Mega Nugraha/Nazmi Abdurahman)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "BEGINI yang Dirasakan Relawan Setelah 24 Jam Disuntik Vaksin Covid-19, Ngantuk yang Tidak Biasa"