Cerita Gung Sanggra Sebelum Berangkat ke Jakarta
Gung Sanggra menjadi satu di antara 8 siswa yang terpilih menjadi pasukan pengibar bendera merah putih di Istana pada HUT RI ke 75
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinatha (17), siswa kelas III SMA 1 Mendoyo, menjadi satu di antara 8 siswa yang terpilih menjadi pasukan pengibar bendera merah putih di Istana pada HUT RI ke 75, Senin (17/8/2020) mendatang.
Anak dari pasangan Jro Mangku Agung Komang Sunarta (56), dan Luh Putu Suadi, warga Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, itu sudah dua kali berkesempatan mengibarkan bendera kebanggaan masyarakat Indonesia itu.
Sebelum keberangkatannya, ternyata Pemerintah Daerah Jembrana berkesempatan berbincang dengan Gung Sanggra.
Gung Sanggra mengungkapkan, pada proses pemilihan, awalnya ia diminta pihak penyelenggara pengibaran bendera istana untuk mengurus data info biodata diri.
Meski demikian, ia tidak mengetahui apakah akan ada seleksi atau tidak.
Sepekan kemudian ia dihubungi melalui video call dan melakukan verifikasi data diri.
"Pas waktu tanggal 27 Juli 2020 dihubungi kalau pasti berangkat. Tugas untuk posisi nanti, belum tahu. Hanya saja, ada 8 orang Paskibra 2019, yang akan kembali mengibarkan bendera," ucapnya, sebelum keberangkatan.
Dengan adanya kepastian akan berangkat, Gung Sanggra sempat mengungkapkan bahwa ia sudah latihan, namun belum tahu bagaimana nanti di Jakarta.
Hanya pasti akan dikirim pada 4 Agustus 2020 lalu.
Ia pun sudah mempersiapkan diri, baik fisik dan mental serta administrasi yang diperlukan sewaktu di Jakarta.
Ia mengaku pasti ada perbedaan menjadi paskibra tahun 2019 dan tahun 2020 ini.
Meskipun, secara mental tidak ada yang berubah.
Menurutnya yang berbeda ialah adanya pembatasan.
"Tentunya tidak seperti tahun lalu, ketika kita sesuai upacara bisa kontak fisik langsung dengan teman. Jadi ada yang dibatasi," ungkapnya.
Gung Sanggra sendiri menjadi satu di antara 8 pasukan pengibar bendera yang sudah dikukuhkan.
Ini adalah kali kedua ia menjadi pasukan pengibar bendera di Jakarta.
Gung Sanggra juga mengaku kepada orangtua dan gurunya, bahwa apa yang dilakukan ini adalah modal untuk meraih cita-citanya menjadi Akpol.
(*)