Serba serbi
Tumpek Uduh, Mengasihi Tumbuh-tumbuhan, Memuja Sang Hyang Sangkara
Tumpek Uduh atau dikenal dengan nama Tumpek Bubuh atau Tumpek Wariga, jatuh setiap 210 hari sekali, bertepatan dengan Sabtu Keliwon Wuku Wariga.
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Jika tanaman tersebut untuk dimakan seperti buah, diharapkan ketika dimakan akan memberi kesehatan, bukannya menjadi penyakit.
Daun-daunan untuk sayur maupun sesajen, diharapkan tumbuh subur dan segar.
• Ekonomi Warga Drop, Donatur Asing Kucurkan Bantuan di Desa Adat Nagi Gianyar
• Membantu Perekonomian Masyarakat, DPC PDIP Klungkung Kembali Gelar Pasar Gotong Royong
• Cara Tukar Uang Baru Rp 75.000 Edisi Khusus di Bank Indonesia dan Bank Umum, Ini Tanggal & Syaratnya
Bunga untuk sesajen tidak cepat layu, segar dan indah.
Itulah yang diharapkan dengan pelaksanaan Tumpek Uduh.
Tumbuh-tumbuhan sangat berguna dalam kehidupan manusia, baik untuk dimakan maupun untuk yadnya.
Tumbuh-tumbuhan termasuk sarwa prani yang diciptakan oleh Tuhan, sehingga harus dijaga, tidak disakiti.
Menjaga tumbuh-tumbuhan sebagai sumber amertha, sumber vitamin, untuk dimanfaatkan dengan baik, memenuhi kebutuhan makanan dan yadnya. (*)