Kasus Djoko Tjandra
Alasan Sakit, Tommy Sumardi Tidak Hadiri Pemeriksaan Perdana Terkait Kasus Suap Djoko Tjandra
Saudara TS seyogyanya hari ini dilakukan pemeriksaan namun demikian yang hadir hanya pengacaranya. Yang bersangkutan menyampaikan saudara TS
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Pengusaha Tommy Sumardi tak menghadiri pemeriksaan perdana sebagai tersangka suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Alasannya, tersangka mengaku tengah dalam kondisi sakit.
"Saudara TS seyogyanya hari ini dilakukan pemeriksaan namun demikian yang hadir hanya pengacaranya. Yang bersangkutan menyampaikan saudara TS minta izin sakit," kata Karo Penmas Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (24/8/2020).
• Eks Ketua KPK Antasari Azhar juga Diperiksa dalam Kasus Djoko Tjandra, Ini yang Dicari Bareskrim
Awi mengatakan Tommy Sumardi meminta untuk diperiksa pada Selasa (25/8/2020) besok. Dalam kesempatan itu, ia telah mendapatkan konfirmasi tersangka dipastikan memenuhi panggilan penyidik.
"Besok kita sama-sama tunggu kehadiran yang bersangkutan di samping memang besok juga ada 2 jadwal terkait dengan pemeriksaan Tipikor lainnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengungkapkan pertemuan Tommy Sumardi, Brigjen Prasetijo Utomo dan Irjen Napoleon Bonaparte tertangkap kamera CCTV.
Ketiganya diketahui ditetapkan tersangka dalam kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra.
• 3 Perkara Besar di Kejaksaan Agung yang Jadi Sorotan Saat Ini, Kasus Jiwasraya dan Jaksa Pinangki
Koordinator MAKI Boyamin Saiman menyebut Tommy Sumardi diketahui salah satu pihak yang membantu mengurus penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Salah satu cara mengurusnya, ia melobi sejumlah jenderal polisi untuk minta dibantu proses penghapusan red notice.
"Berkaitan dengan prosesnya bahwa Brigjen PU mengakui TS datang ke ruangannya minta diperkenalkan dengan NB," kata Boyamin dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020).
Namun demikian, ia tidak menjelaskan waktu Tommy mendatangi ruangan Brigjen Prasetijo dan Irjen Napoleon.
Yang jelas, ia pertama kali mendatangi ruangan Brigjen Prasetijo terlebih dahulu untuk minta diperkenalkan kepada Irjen Napoleon.
"Kalau bicara alat bukti itu rekaman CCTV ada yang memperlihatkan TS mendatangi Brigjen PU dan diantar ke ruangannya NB," jelasnya.
Saat mendatangi ruangan itu, Boyamin menyebut Tommy diduga memberikan sejumlah uang yang telah dibawanya di dalam sebuah tas.
Dalam rekaman CCTV juga terlihat Tommy membawa tas saat masuk ruangan kedua jenderal polisi tersebut.