Dari 7 Komoditas Prioritas, Sektor Pertanian Tumbuh dengan Cukup Stabil pada Masa Pandemi
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah memberikan dampak yang luar biasa ke berbagai sektor.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dalam skema ini, koperasi pertanian turut andil sebagai salah satu model untuk pengembangan bisnis koperasi dengan mengintegrasikan berbagai pihak dari hulu sampai hilir.
Dalam sistem ini, koperasi pertanian bertugas untuk menyerap produk dari para petani.
Hal ini dijadikan sebagai alternatif solusi dari permasalahan umum yang selama ini dihadapi di sektor pertanian di mana proses produksi yang masih dikelola individu dengan kualitas kecil dan harga yang rendah karena rantai pasok yang panjang.
"Jadi koperasi petani akan membantu meningkatkan kuantitas dan akses permodalan yang kemudian akan meningkatkan kesejahteraan para petani dengan jaminan bahwa petani akan menerima hak sesuai dengan upaya yang dilakukan," tuturnya.
• Kawah Oro-oro Kesongo di Blora Meletus Tiba-tiba, 18 Kerbau Terhisap ke Tanah & 4 Warga Keracunan
• Bagaimana Peluang Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2020? ini Kata Bos Repsol Honda
Oleh karena itu, para pelaku di bidang pertanian didorong olehnya agar membentuk koperasi dan meminta Dinas Koperasi di masing-masing provinsi untuk melakukan pendampingan.
"Karena kalau mereka individu hanya kelompok kecil, mereka akan digilas oleh perusahaan-perusahana besar atau yang mempunyai pabrik yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang sendiri-sendiri," kata dia.
Dewi meyakini, para pelaku di bidang pertanian bakal memiliki kekuatan besar apabila mereka bisa berkelompok, mempunyai inovasi dan berkreasi.
Namun di sisi lain, Dewi juga menyadari bahwa apabila petani berkelompok juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Maka dari itu, pihaknya di Kemenkop UKM RI bisa memberikan pendampingan dengan memberikan pinjaman melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan melihat produksi apa yang mulai dilakukan oleh kelompok petani tersebut. (*)