Tips Sehat untuk Anda
Nyeri Perut Hingga Demam, Gejala Usus Buntu pada Anak dan Bayi yang Perlu Diwaspadai
Gejala pada tiap anak bisa bervariasi, tetapi tetap perhatikan dan waspadai beberapa gejala usus buntu pada anak ini
TRIBUN-BALI.COM - Usus buntu atau apendisitis merupakan kondisi pembengkakan yang menyakitkan dan infeksi pada usus buntu.
Penyakit ini merupakan darurat medis yang butuh penanganan secepatnya.
Apabila tidak dirawat sesegera mungkin, usus buntu bisa pecah atau bocor.
Akibatnya pun bisa fatal.
Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui gejala usus buntu pada anak.
Dilansir dari WebMD, radang usus buntu terjadi ketika usus buntu tersumbat, seringkali oleh tinja, benda asing, atau kanker.
Penyumbatan juga bisa terjadi karena infeksi, di mana usus buntu membengkak sebagai respons terhadap infeksi di dalam tubuh.
Dr. William O'Brien, MD mengatakan, setiap orang punya risiko rendah, sekitar 7 persen, untuk memiliki penyakit usus buntu selama hidup mereka.
Namun, usus buntu paling umum terjadi pada anak-anak, rentang usia 10-19 tahun.
"Faktanya, usus buntu merupakan alasan paling umum untuk melakukan operasi darurat pada anak-anak," ujar dr. O'Brien.
Setelah tersumbat, usus buntu akan meradang dan membengkak, sebab bakteri mulai menyebar dengan cepat.
Saat pembengkakan bertambah parah, suplai darah ke apendiks akan terhenti, sedangkan semua organ dalam tubuh butuh asupan darah yang cukup bila ingin tetap sehat.
Saat aliran darah berkurang ke apendiks inilah, radang usus buntu terjadi.
Gejala Usus Buntu pada Anak
Berdasarkan Italian Journal of Pediatrics, secara keseluruhan, 1-8% dari anak-anak yang mengalami sakit perut memiliki usus buntu akut.