Corona di Jawa Timur

Unair Segera Patenkan Senyawa Bakal Calon Obat Spesifik Virus Corona Covid-19, Begini Penjelasannya

Senyawa bakal calon obat spesifik Covid-19 masih membutuhkan tiga tahapan yakni proses untuk menghilangkan bakal dan calon, sehingga menjadi obat

Editor: Kambali
Pixabay
Ilustrasi penelitian vaksin virus corona. 

TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA - Universitas Airlangga ( Unair ) segera merilis senyawa bakal calon obat spesifik virus corona Covid-19.

Sebelumnya, Unair telah mengeluarkan kombinasi obat Covid-19 yang saat ini dalam tahap izin produksi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih mengungkapkan, akan segera mematenkan senyawa obat atau yang disebut bakal calon obat spesifik Covid-19 ini.

Update Covid-19 di Bali 1 September, Kasus Sembuh Bertambah 100 Orang, 2 Pasien Meninggal

Lagi, 1 Pasien Positif Covid-19 di Denpasar Meninggal dari Klaster Pengabenan

"Mudah-mudahan tidak dalam waktu yang lama kami bisa mematenkan," kata dia, Selasa (1/9/2020).

"Saat ini sedang dalam proses pematenan, pembuatan nama dan sebagainya," urainya.

Nasih mengungkapkan, bakal calon obat spesifik Covid-19 ini telah melalui uji in vitro dan in vivo dengan hasil yang memuaskan.

Kendati demikian, kata dia, masih ada setidaknya tiga tahapan besar yang harus dilalui untuk menjadikan senyawa ini menjadi obat spesifik Covid-19.

"Senyawa bakal calon obat spesifik Covid-19 masih membutuhkan tiga tahapan yakni proses untuk menghilangkan bakal dan calon, sehingga menjadi obat," jelas dia.

"Jadi masih banyak atau tiga tahapan yang harus dilalui," ujarnya.

Hal Ini Harus Diperhatikan Manajemen untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Perkantoran

Unair memutuskan untuk mematenkan senyawa atau bakal calon obat ini terlebih dahulu karena berkaitan dengan rumus dan formula tertentu yang berhasil diteliti secara autentik oleh tim peneliti.

"Kalau tidak dipatenkan dulu dan dipublish dulu, nanti orang lain yang menangkap dan menggunakannya," jelasnya.

"Mereka bisa mudah membuatnya. Kami patenkan dulu senyawanya, baru nanti kami publish ke jurnal-jurnal," tambah dia.

"Paling tidak ini membuktikan bahwa kami tidak hanya fokus pada yang emergensi produk yang jangka pendek, yang kombinasi itu tapi juga yang jangka panjang," kata Nasih.

Penelitian senyawa bakal calon obat spesifik Covid-19 ini pun sebenarnya telah diumumkan pada April 2020 lalu dengan lima kandidat senyawa obat.

Ke depannya pun, Nasih menyebutkan bahwa riset ini akan didukung oleh negara atau pemerintah melalui Dinas Kesehatan.

Mulai Hari Ini, Desa Adat Kota Tabanan Terapkan Sanksi bagi Pelanggar Pararem Pengendalian Covid-19

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved