Mengenal Happy Hipoxia pada Pasien Covid-19, Gejala yang Membuat Pasien Terlihat Sehat
Orang yang mengalami happy hipoxia justru terlihat sehat tanpa mengalami masalah kesehatan yang serius.
TRIBUN-BALI.COM - Gejala umum yang dialami pasien positif Covid-19 antara lain demam, batuk, dan kesulitaN bernapas.
Namun, masih ada berbagai gejala lain yang terus ditemukan ahli terkati virus corona ini.
Mereka yang positif mengalami Covid-19 juga bisa menunjukan gejala lain seperti muaL, diare, delirium, ruam merah di kulit, dan sejenisnya.
Pakar pengobatan darurat dari New York, Eric Cioe-Pena, mengatakan gejala infeKsi virus corona yang paling umum adalah gangguan pernapasan.
"Namun, ada pula gejala yang melibatkan sistem organ lainnya," ucap dia.
Cioe-Pena juga menambahkan, gejala infeksi virus corona ini sangat luas.
Bahkan, orang-orang yang terinfeksi ada pula yang tidak menunjukan gejala sama sekali.
• Penasihat Hukum Jerinx Akan Laporkan Majelis Hakim ke Mahkamah Agung
• Teh Panas, Sayuran Hijau Hingga Salmon, Berikut 14 Makanan Penurun Panas Demam
• Promo Indomaret 10 September 2020, Diskon Minyak Goreng, Popok, Camilan hingga Beli 1 Gratis 1
Mengenal happy hipoxia
Selain gejala yang telah disebutkan, penelitan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine membuktikan Covid-19 juga bisa menimbulkan gejala lain yang disebut dengan happy hipoxia.
Gejala tersebut biasanya dialami oleh pasien dengan kasus Covid-19 yang parah.
Happy hopoxia merupakan kondisi di mana kadar oksigen dalam darah sangat rendah.
Biasanya, hal ini bisa menyebabkan penurunan kesadaran.
Sebaliknya, orang yang mengalami happy hipoxia justru terlihat sehat tanpa mengalami masalah kesehatan yang serius.
Para ahli berspekulasi kondisi ini disebabkan oleh pembekuan darah di pembuluh kecil paru-paru.
Namun, diperlukan riset mendalam untuk memastikan hal tersebut.