Corona di Bali
Ruang Isolasi RSUD Wangaya Telah Terisi 99 Persen, Pemkot Denpasar Tambah 11 Ruangan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, sampai saat ini ruang isolasi RSUD Wangaya hampir penuh
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Suarjaya mengatakan, alokasi rumah sakit rujukan akan diatur sebagai berikut. Pasien Covid-19 dengan gejala berat akan dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.
Pasien dengan gejala sedang akan dirujuk ke RS Unud, RS Bali Mandara serta rumah sakit di daerah.
Sedangkan pasien dengan gelaja ringan akan dirujuk ke rumah sakit lainnya.
• Pasien Covid-19 Meninggal di Karangasem Terus Meningkat
• Lagi, 2 Pasien Covid-19 Meninggal di Denpasar, Positif Corona Melonjak 46 Kasus
• Kasus Covid-19 Melonjak, Status Buleleng Berubah Jadi Zona Merah
• Update Covid-19 di Bali 9 September 2020: Positif 174 Orang, Sembuh 97 Orang, Meninggal 14 Orang
"Sampai saat ini ada 55 rumah sakit yang mampu melayani pasien Covid-19. Kapasitas saat ini 783 pasien. Strategi kedua, kami akan menambah kapasitas tempat tidur di seluruh rumah sakit. Semua rumah sakit sudah saya minta menambah tempat tidur dan SDM-nya," kata Suarjaya.
Menurut dia, strategi ketiga untuk menangani lonjakan jumlah pasien Covid-19 yaitu menambah lokasi donor plasma konvalesen. Sebelumnya hanya terdapat di RSUP Sanglah dan RSUD Unud.
"Siap-siap RS Bali Mandara akan juga melakukan terapi plasma konvalesen ini," kata Suarjana.
Tingginya pemakaian tempat tidur di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar diakui Direktur Utama RS itu, I Wayan Sudana saat bertemu Koordinator Staf Khusus Presiden, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana, Selasa (7/9/2020).
Dalam siaran pers Stafsus Presiden RI yang diterima Tribun Bali disebutkan, kepada Dwipayana, I Wayan Sudana menyampaikan penanganan pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan yang dipimpinnya itu.
Mulai dari kesiapan mengantisipasi meningkatnya jumlah pasien Covid-19 serta keterbatasan tempat tidur yang harus segera mendapatkan perhatian.
Sudana menuturkan, saat ini angka rasio hunian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) untuk pasien Covid-19 di RSUP Sanglah sudah mencapai 94,39 persen.
"Kondisi ini perlu segera diantisipasi dengan menyiapkan ruang-ruang perawatan baru agar siap setiap saat, jika tiba-tiba terjadi lonjakan pasien," kata Sudana.
Manajemen RSUP Sanglah juga memberikan masukan agar pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif bagi tenaga non medis yang juga telah bekerja keras dalam penanganan pasien Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Ari Dwipayana mengucapkan terima kasih kepada para tenaga medis yang selama pandemi telah menjadi ujung tombak penanganan Covid-19.
(sup/ana)