Corona di Bali
Buleleng Zona Merah Covid-19, Belajar Tatap Muka Batal Diterapkan
Rencana Disdikpora Buleleng untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah terpaksa dibatalkan
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Rencana Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah kini terpaksa dibatalkan.
Ini lantaran kasus positif Covid-19 di Kabupaten Buleleng mengalami lonjakan cukup tinggi, sehingga statusnya meningkat jadi zona merah.
Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika, ditemui Jumat (11/9/2020), mengatakan, meski ada beberapa desa di Buleleng yang berada di zona hijau, pihaknya tetap mengacu pada status kabupaten.
Sehingga rencana melakukan pembelajaran tatap muka di seluruh sekolah terpaksa dibatalkan.
“Kami mengacu pada zona kabupaten. Jadi rencana itu sementara kami batalkan. Kapan zona ini bisa menjadi kuning atau hijau, baru lah rencana itu bisa kami lakukan,” terang Astika.
• Badung Refocusing Dana Rp 274 M Lebih untuk Covid-19, Berikut Rinciannya
• 17 Kasus Positif Covid-19 Baru di Jembrana, Salah Satunya Pejabat Tinggi
• Maverick Vinales Kian Waspada Setelah Satu Pembalap Dinyatakan Positif Covid-19
Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, Astika juga menyebut pihaknya kini tengah menyiapkan penerapan kurikulum darurat, yang bisa diadopsi oleh sekolah selama masa pandemi ini.
Sekolah nantinya bisa memilih apakah akan menggunakan kurikulum darurat atau kurikulum nasional (K13).
“Sekolah silakan melakukan pilihan, apakah pakai kurikulum darurat atau nasional. Kurikulum darurat ini disiapkan oleh pemerintah dengan kompetensi dasar dan kompetensi intinya sedikit dikurangi, tapi semuanya mengacu pada K13,” jelasnya.
Astika juga tidak menampik, sejak melakukan proses pembelajaran dengan daring, ada beberapa siswa yang mengalami kendala karena tidak memiliki sarana dan prasarana.
Untuk itu, Disdikpora Buleleng telah membentuk tim pengawas untuk mengidentifikasi permasalahan yang dialami para siswa maupun tenaga pendidik.
• Kekurangan Vaksin Covid-19 Sinovac dari China Diungkap Peneliti Universitas Padjajaran
• Pulang dari Semarang, Relawan yang Sudah Disuntik Vaksin Sinovac Terinfeksi Covid-19
• 109 Dokter Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Bali 4 Orang, Terbanyak Jawa Timur 29 Orang
Dengan demikian, Disdikpora nantinya bisa menentukan langkah apa yang akan diambil dalam pelaksanaan pembelajaran ditengah pandemi ini.
Sementara anggota Komisi IV DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya berharap Disdikpora tetap menerapkan pembelajaran tatap muka, khusus di sekolah-sekolah yang berada di zona hijau.
Sebab, bila proses pembelajaran terus dilakukan secara daring, dikhawatirkan para siswa akan sulit untuk belajar.
“Minimal tatap muka dilakukan untuk anak-anak yang kelas satu SD, barang lima sampai 10 orang sekali pertemuan. Ini biar mereka setidaknya bisa belajar membaca, menulis, dan menghitung. Kalau lewat daring, sepertinya mereka akan sulit untuk belajar. Jadi saya berharap ada sedikit kelonggaran lah,” ucapnya.
(*)