Jelang Galungan, Keswan Jembrana Periksa Puluhan Ekor Babi
Jelang Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu (16/9/2020), umat Hindu di Bali biasanya melakukan pemotongan babi.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Jelang Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu (16/9/2020), umat Hindu di Bali biasanya melakukan pemotongan babi.
Atas hal ini, untuk menjamin kesehatan hewan sembelihan, maka Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana menggelar pemeriksaan hewan potong terutama babi.
Ada puluhan ekor hewan di lima kecamatan milik warga yang diperiksa.
Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Pangan, drh I Gede Adhi Adnyana, mengatakan, pihaknya sejak Senin (7/9/2020) lalu hingga Jumat (11/9/2020) ini terus melakukan pemeriksaan babi di kandang milik warga.
Di mana dilakukan pengecekan atau pemeriksaan hewan.
• 109 Dokter Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Bali 4 Orang, Terbanyak Jawa Timur 29 Orang
• Sudah Bayar DP Seratus Juta, Dewi Perssik Malah Merasa Ditipu Pebisnis Interior
• Penyebaran Covid-19 di Bali Meningkat, Satgas Gotong Royong Desa Adat Diminta Kembali Aktif
Selain itu juga mengecek stok atau ketersediaan babi potong menjelang Galungan.
"Ada sekitar 33 ekor yang sudah kami periksa di seluruh kecamatan, dan ini prosesnya masih berlangsung (ante mortem)," ucapnya, Jumat (11/9/2020).
Adhi mengaku, bahwa dalam pemeriksaan ante mortem itu, pihaknya memeriksa kondisi kesehatan babi.
Dalam ante mortem biasanya dilakukan pengecekan pada beberapa bagian tubuh babi. Misalnya saja, bagian mukosa atau mulut, hidung dan mata.
Kemudian permukaan kulit, organ dalam hati, limfa, jantung, lambung dan usus.
Kemudian, juga feses babi.
• Kim Jeffrey Kurniawan Alami Cidera Punggung, Ini Penjelasan Dokter Tim Persib
• Miralem Pjanic Tak Sabar Memulai Debutnya Bersama Barcelona
• Dewi Perssik Beli Rumah Rp 28 Miliar Dan Bertetangga dengan Anies Baswedan
Namun, untuk sewaktu ante mortem organ dalam tidak ikut diperiksa.
"Jadi untuk ante mortem di luar organ dalam. Nantinya, sewaktu pos mortem pada Senin dan Selasa depan baru organ dalam kami periksa di tempat pemotongan," ungkapnya.
Adhi menegaskan, pemeriksaan ini juga tetap menjaga protokol kesehatan karena berkaitan dengan pandemi.
Sehingga, seluruh petugas dilengkapi dengan masker dan sarung tangan.
Dalam pemeriksaan, petugas di lapangan mengidentifikasi tubuh dan muka babi, supaya terhindar dari penyakit cholera, dan cystecercosis (cacing pita).
"Jadi nantinya babi aman dikonsumsi oleh masyarakat," tegasnya. (*)