Apa Leher Terasa Nyeri?, Cobalah 4 Cara Ini untuk Redakan Sakit Leher

Nyeri leher yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah lain seperti sakit kepala, sakit rahang dan bahkan bahu atau punggung.

Sankalpmaya
ilustrasi-sakit leher 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Tribunners, apa Anda pernah mengalami sakit leher ?

Mungkin banyak orang pernah mengalami sakit leher.

Ada beragam hal yang dapat menyebabkan leher menjadi sakit.

Seperti salah tidur.

5 Zodiak Ini Cocok Bekerja di Bidang Teknologi, Siapa Saja Mereka ?

Peneliti Temukan Makan di Restoran Lebih Rentan Tertular Covid-19 Dibanding Tempat Lain

Update Covid-19 di Bali: 1.288 Orang dalam Perawatan, 80% Lebih Ruang Isolasi di RS PTN Unud Terisi

Berat kepala manusia pada umumnya berkisar antara 4,5 hingga 5 kg, atau lebih dari 5 persen total berat tubuh.

Jika tubuh secara keseluruhan ditopang oleh otot-otot besar seperti pada kaki, batang tubuh dan bahu, kepala didukung oleh banyak sekali otot-otot yang lebih kecil pada bagian leher.

Selain menggunakannya dalam beraktivitas, hampir tidak ada orang yang memberi perhatian lebih pada bagian leher kecuali ketika sakit.

Gejala sakit leher pun menjadi hal yang sangat umum terjadi.

Dokter terapi fisik Rachel Tavel menjelaskan, tulang belakang leher adalah bagian teratas dari tulang belakang.

Ini terdiri dari tujuh vertebra dan 26 otot, di antaranya banyak struktur lain seperti pembuluh darah dan saraf.

Tulang belakang leher bergerak dan menstabilkan kepala, berfungsi sebagai jalan bagi seluruh tubuh untuk terhubung dengan otak.

Postur menunduk yang kita lakukan, misalnya saat melihat ponsel, laptop atau membaca buku, bisa menyebabkan posisi kepala maju berkelanjutan dan dapat menyebabkan pelemahan dan rasa sakit di leher.

Nyeri leher yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah lain seperti sakit kepala, sakit rahang dan bahkan bahu atau punggung.

Sayangnya, saat melatih otot tubuh, biasanya kita mengabaikan otot leher, kecuali jika kita seorang pemain bola atau petarung.

Bukan cuma karena ukurannya lebih kecil dari sebagian besar otot yang lain, otot leher juga sering sulit untuk ditargetkan.

Kebanyakan orang bahkan tidak tahu harus mulai dari mana jika mereka ingin memperkuat bagian tubuh yang tidak dihargai ini. Berikut 4 hal yang harus dilakukan.

1. Penguatan

Cobalah melipat dagu untuk memperkuat fleksor serviks dalam.

Mulailah berbaring, lalu tempelkan dagu dengan lembut ke arah leher sehingga membentuk double chin.

Rasakan peregangan di pangkal tengkorak dan aktivasi otot di bagian depan lehermu.

Tahan gerakan ini selama 5 hingga 10 detik dan ulangi 8 hingga 10 kali sehari.

2. Peregangan

Otot trapezius, skalen, dan sternokleidomastoid adalah otot yang sering terasa kencang di leher. Mulailah dengan meregangkan trapezius.

Sambil berdiri atau duduk, bawa satu telinga ke bahu dan berikan tekanan berlebih yang lembut dengan tangan.

Tahan peregangan ini hingga 30 detik. Ulangi pada sisi yang berlawanan.

3. Pelepasan

Jika kamu merasa seperti ada ikatan atau titik pemicu, atau area spesifik yang sakit atau kencang, cobalah melepaskannya dengan foam roller.

Pijat secara lembut dengan massage gun.

Beri tekanan langsung selama sekitar 10 detik lalu lepaskan untuk melancarkan aliran darah di area tersebut.

4. Postur

Ketika berdiri maupun duduk, usahakan menghindari posisi diam dengan kepala menunduk atau dagu maju ke depan.

Saat berdiri atau duduk, cobalah melakukan latihan melipat dagu dan cobalah memanjangkan lehermu seolah-olah seseorang menarik tali dari bagian belakang kepala ke atas ke langit-langit.

Semoga, dengan 4 hal tersebut, sakit di leher akan berkurang. Jika tidak, segera pergi ke dokter. (*).

Artikel ini telah tayang di https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/30/121054120/atasi-sakit-otot-leher-dengan-4-jenis-latihan-berikut?page=all.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved