Kantong Mata hingga Keriput, Efek Stres yang Berpengaruh pada Penampilan
Stres dapat memengaruhi fisik dan mental kita. Tak hanya itu, stres ternyata turut memengaruhi penampilan kita, khususnya area wajah.
Selain itu, lapisan kulit paling luar juga bertindak sebagai penghalang yang melindungi kulit di bawahnya.
Jika stratum korneum tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kulit bisa menjadi kering dan gatal.
Riset 2014 yang diterbitkan dalam Inflammation & Allergy Drug Targets membuktikan bahwa stres dapat merusak fungsi stratum korneum yang dapat berdampak negatif terhadap retensi air kulit.
Hal ini bisa membuat kulit mudah menjadi kering dan memperburuk penampilan kita.
• 3 Kebiasaan Teratas yang Bisa Mengusir Kebahagiaan dan Menghancurkan Diri Sendiri
• Ramalan Shio 20 September 2020, Shio Tikus Mainkan Lelucon, Shio Kerbau Lindungi Pekerjaan Anda
• Sempat Tipu Kaesang, 4 Pelaku Penipuan Olshop Ditangkap Polisi, Ternyata Masih di Bawah Umur
4. Memicu keriput
Stres menyebabkan perubahan pada protein di kulit dan mengurangi elastisitasnya. Hilangnya elastisitas ini dapat berkontribusi pada pembentukan kerutan. Stres juga dapat menyebabkan pengerutan alis berulang kali yang turut berkontribusi pada pembentukan kerutan.
5. Memicu uban dan kerontokan rambut
Riset 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan aktivitas saraf simpatik akibat stres dapat menyebabkan sel induk yang membuat melanosit menghilang.
Setelah sel-sel ini menghilang, sel-sel baru kehilangan warnanya dan berubah menjadi abu-abu atau memicu pembentukan uban.
Stres kronis juga dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut Anda dan menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium.
Telogen effluvium menyebabkan rambut rontok lebih banyak dari biasanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Efek Stres pada Penampilan yang Harus Diwaspadai"