Pikap yang Memuat Janur Terperosok ke Selokan di Gilimanuk
Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Denpasar Gilimanuk kilometer 121-122, tepatnya di depan ACK Gilimanuk TNBB, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Kecelakaan tunggal terjadi di LCM Pelabuhan Gilimanuk yang mengakibatkan truk memuat kayu ambruk.
Ternyata sebelum kejadian pada Senin (21/9/2020) pagi tadi, Kecelakaan tunggal juga terjadi di kawasan Gilimanuk, Minggu (20/9/2020) malam hari yang membuat mobil pikap memuat janur terperosok ke selokan.
Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Denpasar Gilimanuk kilometer 121-122, tepatnya di depan ACK Gilimanuk TNBB, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.
Kasatlantas Polres Jembrana, IPTU Shinta Ayu Pramesti menuturkan, kejadian terjadi pada Minggu malam kemarin sekitar pukul 22.00 WITA.
• Perbaikan Pasar Adat Penarungan Rampung, Pedagang Sudah Mulai Menempatinya Sejak Penyajaan Galungan
• Promosikan Pariwisata Bali, Pangdam IX/Udayana Terima Kunjungan Rombongan Gerakan Umrah Kebangsaan
• Bertambah, Dua Pasien Covid-19 di Karangasem Meninggal Dunia
Pikap Grand Max No pol DK 9622 FZ, dikemudikan Oleh Moh. Saidi, asal Jalan Muding Mekar, Gang Pudak no 3 Kerobokan Denpasar masuk selokan.
“Untuk korban jiwa tidak ada. Hanya pikap masuk ke selokan dan memang kecelakaan tunggal,” ucapnya.
Shinta mengurai, kejadian bermula saat pikap datang dari arah Pelabuhan Gilimanuk menuju Denpasar dengan muatan janur.
Setibanya di TKP dengan kondisi jalan lurus, marka jalan putus-putus, beraspal baik, namun penerangan minim.
Kendaraan pikap tersebut mendahului truk yang berada di depannya.
Disaat bersamaan datang kendaraan dari arah berlawanan.
Pikap menghindar dan lepas kendali keluar badan jalan oleng ke kiri kemudian terperosok ke selokan.
“Akibat kejadian kaca depan pikap pecah dan bumper depan pecah dan pengemudi lecet di tangan kanan dan lutut kanan. Kerugian kami perkirakan Rp 2 juta,” ungkapnya.
Shinta menambahkan, untuk data kecelakaan yang tercatat di pihaknya mulai 1 Januari 2020 hingga Minggu (20/9/2020) lalu lakalantas di Jembrana ada sebanyak 115 kejadian.
Dari 115 kejadian itu ada sekitar 25 orang meninggal dunia.
• Pasangan Suami Istri Asal Korea Selatan Beri Bantuan 1000 Kg Beras kepada Masyarakat Kota Denpasar
• Ketua Hipmi Bali Sebut Pengusaha di Bali Masih Dalam Posisi Bertahan
• 10 Orang Tak Pakai Masker Didenda di Dermaga Sanur dan Perempatan Tohpati Denpasar
Dan 149 orang pengguna jalan luka ringan. Dengan tidak ada pengguna jalan yang mengalami luka berat.
“Dan kerugian material secara keseluruhan sekitar Rp 240 juta lebih. Kami selalu mengimbau masyarakat tetap menjaga diri dalam berkendara menaati peraturan lalu lintas.
Karena sebagian besar lakalantas di Jembrana akibat human error,” pungkasnya. (*)