Perbaikan Pasar Adat Penarungan Rampung, Pedagang Sudah Mulai Menempatinya Sejak Penyajaan Galungan

Bahkan para pedagang yang berjualan di pasar tersebut sempat berjualan di pinggir jalan saat pasar direnovasi.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kondisi Pasar Desa Adat Penarungan yang kini sudah digunakan berjualan oleh warga setempat, Senin (21/9/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Perbaikan Pasar Desa Adat Penarungan, Kecamatan Mengwi kini telah rampung.

Bahkan pasar tersebut pun kini sudah bisa digunakan untuk para pedagang.

Pasar yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung pasca terbakar Agustus lalu menelan biaya Rp 260 juta.

Bahkan para pedagang yang berjualan di pasar tersebut sempat berjualan di pinggir jalan saat pasar direnovasi.

Promosikan Pariwisata Bali, Pangdam IX/Udayana Terima Kunjungan Rombongan Gerakan Umrah Kebangsaan

Bertambah, Dua Pasien Covid-19 di Karangasem Meninggal Dunia

Himpun Masukan dari Para Akademisi di Bali, DPD RI Gelar Uji Sahih RUU Penanaman Modal di Daerah

Kadis PUPR Badung Ida bagus Surya Suamba membenarkan jika pasar yang dikerjakan atas instruksi Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta telah rampung.

Bahkan pihaknya mengatakan pasar itu pun langsung diserahkan ke pihak desa adat.

“Pengerjaanya sudah rampung, oleh desa adat setempat sudah diupacarai atau dipelaspas,” kata Surya Suamba, Senin (21/9/2020).

Lanjut Surya Suamba, menerangkan jika proyek itu dikerjakan selama sebulan dengan perbaikan di bagian atap, mulai dari menganti rangka sampai bagian genteng.

“Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 260 juta, jadi semua atap diperbaiki dengan menggunakan genteng dan kayu, sehingga kini sudah kokoh,” terang Surya Suamba.

Selain bagian atap, birokrat asal Tabanan itu mengatakan perbaikan juga dilakukan pada bagian pilar, dengan menambahkan ornamen pada pilar menggunakan bata merah. Sehingga kini bangunan tampak megah dari bangunan semula.

Dikonfirmasi terpisah Jro Bendesa Adat Penarungan, Made Widiada mengatakan, pedagang yang awalnya berjualan di pinggir jalan kini sudah kembali berjualan di dalam pasar setelah perbaikan rampung dan upacara melaspas dilaksanakan.

“Pedagang sudah langsung berjualan di dalam pasar seperti pada posisi sebelum kebakaran,” kata Widiada

Bahkan pihaknya mengatakan, sebelum digunakan bangunan tersebut dilakukan upacara pemelaspasan terlebih dulu. Setelah itu baru ditempati para pedagang untuk menaruh lapaknya.

“Jadi saat hari raya Penyajaan Galungan atau dua hari sebelum Galungan pedagang mulai berjualan di pasar tersebut,” pungkasnya

Ketua Hipmi Bali Sebut Pengusaha di Bali Masih Dalam Posisi Bertahan

10 Orang Tak Pakai Masker Didenda di Dermaga Sanur dan Perempatan Tohpati Denpasar

Saat Melewati Pantai Melisan Buleleng, Pria Ini Dapati Mayat Tertelungkup yang Sudah Membengkak

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pasar Desa Adat Penarungan terbakar pada 3 Agustus.

Terbakarnya pasar yang  berlokasi Banjar Dangin Peken, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung akibat korsleting listrik.

Pasca terbakar, Bupati Giri Prasta turun langsung meninjau pasar tersebut dan memerintahkan Dinas PUPR untuk segera dilakukan perbaikan.

Perbaikan pun langsung dilakukan dengan mulai membersihkan puing-puing atap yang terbakar. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved