Berita Badung

SELAMAT JALAN Kadek Dwiguna, Diduga Tak Bisa Berenang Tapi Lakukan ini di Subak Mengwi

SELAMAT JALAN Kadek Dwiguna, Diduga Tak Bisa Berenang Tapi Lakukan ini di Subak Mengwi

Istimewa
EVAKUASI - Proses evakuasi korban tenggelam di Subak Tegen, Mengwi, Badung, Bali, Jumat 7 November 2025. Sebelum melompat, Kadek sudah diingatkan namun ia nekat. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA -  Seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun diketahui bernama I Kadek Dwiguna Argananta tenggelam di DAM Subak Tegan, Banjar Panglan, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada Jumat 7 November 2025 sore.

Diketahui korban yang masih duduk di bangku SMP Negeri 15 Denpasar itu tenggelam sekitar pukul 16.00 Wita saat berenang bersama teman-temannya.

Menurut Informasi yang didapat, korban tenggelam  sekitar pukul 14.00 Wita.

Saat itu korban bersama 10 orang temannya berangkat dari Ubung Kaja menuju DAM Subak Tegan untuk mandi dan bermain air.

Baca juga: BERTEPATAN Galungan, Daging Babi hingga Canang Diproyeksi Sumbang Inflasi November 2025

Setibanya di lokasi Subak sekitar pukul 14.30 Wita, korban dan rekan-rekannya mandi di area DAM.

Setelah beberapa saat kemudian, sebagian rekan korban memilih beristirahat di pinggir sungai. 

Hanya saja korban tetap ingin berenang menuju area pusaran air meski telah diingatkan oleh teman-temannya.

Teman-teman melarang karena diketahui korban tidak bisa berenang.

Baca juga: RESMI Naik! Harga BBM Pertamina Hari Ini 8 November di Seluruh SPBU Bali, Non-Subsidi Melonjak

"Sempat dilarang, tapi korban tetap lompat ke arah pusaran. Setelah itu korban terseret dan tidak terlihat lagi," tutur saksi Dewa Gede Gunarta kepada salah satu aparat kepolisian di Polsek Mengwi.

Sementara Kapolsek Mengwi Kompol A.A. Gede Rai Darmayasa, S.H., M.H., menyebutkan saat korban tenggelam, teman-temannya sempat berusaha menolong.

Namun tidak berhasil, bahkan mereka kemudian meminta bantuan kepada warga setempat bernama Supardi (50), yang saat itu sedang berjualan bakso di dekat lokasi tenggelam.

"Jadi Supardi menuturkan, sekitar pukul 15.45 Wita, saksi mendengar teriakan minta tolong dari teman-teman korban

Setelah memastikan kebenarannya, saksi kemudian menunggu kedatangan kelian dinas dan pecalang setempat," jelasnya.

Disebutkan dalam upaya penolongan korban, pintu DAM sempat ditutup,

Supardi turun ke sungai untuk mencari korban, tak lama kemudian, tubuh korban ditemukan di dalam pusaran air dan segera dievakuasi ke atas.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved