Kemenparekraf Implementasikan CHSE Lewat Program ‘We Love Bali’, Bakal Melibatkan 4.400 Turis Lokal

Program ini dalam kaitan penerapan CHSE, dan kesiapan Pulau Dewata dalam menyambut pariwisata sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Rizky Handayani, bersama Kadisparda Bali, dan stakeholder pariwisata, BI, serta perbankan saat temu media di Denpasar membahas We Love Bali, Selasa (22/9/2020). 

 Termasuk meningkatkan kepedulian warga untuk menggunakan masker, kepedulian bersama terhadap kesehatan dan kelangsungan ekonomi Pulau Dewata.

Ada sekitar 350 industri pariwisata yang akan terlibat, dengan 8.000 lebih tenaga kerja yang bisa mendapatkan manfaat dari program ini.

Langkah kecil ini, diharapkan sedikit memberi angin segar bagi Bali yang sangat terpuruk karena meluasnya pandemi Covid-19.

Ekonomi yang biasanya kokoh diantara 5-6 persen, kini terjun bebas minus 10,98 persen.

 “Memang kalau bicara program ini, bisa memberikan kontribusi yang sama seperti dahulu tentu tidak. Dahulu sebanyak 6 juta wisman, dan 10 juta wisdom datang ke Bali dan kini hilang,” sebutnya.

Tak ada kepastian, kapan kondisi dunia akan membaik dari krisis akibat Covid-19 ini.

Namun langkah kecil, kata dia, akan lebih berarti daripada diam saja.

“Untuk program ini kami siapkan dana Rp 20 miliar, dan walau belum ditanda-tangani oleh Kementerian Keuangan, tapi kami yakin niat baik pasti ada jalannya,” tegas Rizki, sapaan akrabnya.

Dana ini kemudian dipotong pajak, dan digunakan untuk pembiayaan ke hotel, desa wisata, destinasi wisata, guide, bus, dan lain sebagainya.

Bali menjadi acuan khusus, karena merupakan barometer pariwisata Indonesia.

Dalam kondisi normal, Bali sebagai pintu gerbang utama pariwisata indonesia, telah memberikan kontribusi sangat signifikan terhadap pariwisata nasional.

Seperti kontribusi terhadap devisa negara yang mencapai Rp 116  triliun atau sekitar   41,43  persen, dari devisa pariwisata nasional sebesar Rp 280 triliun.

Demikian pula terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, sebanyak 6,3 juta pada tahun 2019 atau mencapai sekitar 39,1 persen dari wisatawan mancanegara secara nasional sebanyak 16,1 juta orang.

“Selain itu pariwisata Bali juga memiliki peranan yang sangat strategis, terhadap perekonomian Bali yaitu mencapai 53 persen terutama yang berkaitan dengan sektor jasa, UMKM dan koperasi, serta menampung tenaga kerja lebih dari satu juta orang,” sebutnya.

Munculnya pandemi Covid-19 yang menimpa 215 negara di dunia, termasuk di Indonesia dan di Bali, telah menimbulkan dampak luas dan serius dalam berbagai bidang kehidupan kesehatan, sosial, dan ekonomi termasuk pariwisata. Dan telah dirasakan masyarakat Bali secara umum.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved