Kemenparekraf Implementasikan CHSE Lewat Program ‘We Love Bali’, Bakal Melibatkan 4.400 Turis Lokal
Program ini dalam kaitan penerapan CHSE, dan kesiapan Pulau Dewata dalam menyambut pariwisata sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Dampak pandemi terhadap perekonomian Bali telah mulai dirasakan, yaitu lumpuhnya pariwisata, penurunan omset penjualan UMKM dan koperasi, penurunan penjualan produk pertanian dan industri kerajinan rakyat.
Disamping itu, menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali juga berdampak langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR), di kabupaten/kota se-Bali terutama di Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar, yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi (pertumbuhan negatif), pada Triwulan I sebesar minus 1,14 persen dan pada Triwulan II sebesar minus 10,98 persen.
Para pekerja di sektor formal usaha jasa pariwisata, telah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 2.667 orang dan yang sudah dirumahkan sebanyak 73.613 orang.
“Oleh karena itu, sudah harus dilakukan 2(dua) hal secara bersamaan yaitu penanganan Covid-19 dilaksanakan dengan semakin baik. Mengingat sampai saat ini, belum ditemukan vaksin dan obat untuk menyembuhkan orang yang terjangkit Covid-19. Harapannya, dengan semakin luasnya kesadaran taat pada protokol kesehatan, akan kian meningkatkan kepercayaan dunia dan nasional pada Bali. “Bahwa Bali siap,” tegasnya. (*)
