Corona di Bali
BREAKING NEWS- 6 Orang Staf Puskesmas I Dentim Positif Covid-19, Pelayanan Puskesmas Tutup Sementara
Rabu (23/9/2020) hingga Selasa (6/10/2020) mendatang, pelayanan di Puskesmas I Denpasar Timur ditutup total
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Terhitung sejak Rabu (23/9/2020) hingga Selasa (6/10/2020) mendatang, pelayanan di Puskesmas I Denpasar Timur ditutup total.
Hal ini menyusul 6 orang staf Puskesmas yang positif Covid-19 dan 35 staf lainnya menjalani isolasi mandiri.
Dikonfirmasi Kepala UTPD Puskesmas I Denpasar Timur, IGA Mirah Herawati mengatakan, pelayanan untuk sementara dialihkan ke Puskesmas II Denpasar Timur dan Puskesmas I Denpasar Utara.
Kronologi diketahuinya kasus Covid-19 di Puskesmas ini dimulai dari seorang dokter yang positif 2 minggu lalu.
• BREAKING NEWS - Hari Ini KPU Badung Akan Menetapkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
• Bertambah Lima Kasus Positif Covid-19 di Bangli, Hampir Sentuh 700 Kasus
• Wawan Hendrawan Siap Jalani Kembali Kompetisi Liga I Indonesia 2020, Fokus Pada Diri Sendiri
Diprediksi dokter tersebut positif akibat kluster keluarga.
Selanjutnya dilakukan pelacakan pada staf yang kontak erat dengan dokter tersebut.
Semuanya dilakukan rapid test dan yang hasilnya reaktif di swab test.
Dari hasil swab yang dilakukan minggu lalu tersebut diketahui lima orang staf positif.
Kelima staf yang positif tersebut yakni satu analis, dua orang bidan, dua orang cleaning service.
"Kemudian dilakukan tracing lagi dan didapat 35 orang yang kontak erat dengan 5 orang tersebut. Semua sudah di swab kemarin dan sekarang masih menunggu hasilnya," katanya, Rabu (23/9/2020) siang.
Agar tidak terjadi kontak dan sambil menunggu hasil swab, pihaknya pun memutuskan untuk menutup semua layanan sementara selama 14 hari.
Dan penutupan ini juga sudah mendapat persetujuan dari Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara.
"35 orang itu termasuk saya sekarang menjalani isolasi di rumah masing-masing sambil menunggu hasil swabnya," katanya.
"Kemungkinan anak buah saya positif karena kluster keluarga, soalnya di Puskesmas kan pakai APD melayani pasien jadi tipis kemungkinan kena dari pasien," sambungnya.