Corona di Bali
Nasib Pedagang Masker Scuba di Denpasar, Omzet Turun Drastis, Sehari Cuma Dapat Rp 35 Ribu
Sejak ada larangan penggunaan masker scuba karena disebut tak efektif cegah virus Corona, pedagang masker scuba di Denpasar mengalami penurunan omzet
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejak ada larangan penggunaan masker scuba karena disebut tak efektif cegah virus Corona, para pedagang masker scuba di Denpasar, Bali, mengalami penurunan omzet secara drastis.
Para pedagang masker scuba eceran yang sebelumnya bisa mendapatkan omzet rata-rata Rp 100-400 ribu per hari, kini omzet mereka cuma Rp 35-50 ribu per hari.
Salah satu pedagang masker scuba di Jl Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar, Faisol, mengaku sangat dirugikan setelah ada imbauan tentang masker scuba yang dikatakan tak efektif cegah virus Corona.
"Bener-bener turun drastis pembelinya sekarang. Sebelumnya paling sedikit saya dapat omzet Rp 100 ribu hasil jual masker, sekarang seharian dari pagi sampai malam jualan cuma dapat Rp 35 ribu," Kata Faisol saat ditemui di tempatnya berjualan, Rabu (23/9/2020).
Faisol mengaku sudah tahu informasi tentang masker scuba yang disebut-sebut tak efektif cegah virus Corona.
Namun demikian, ia tetap memilih jualan masker scuba lantaran sudah telanjur membeli dari pembuatnya.
"Kalau saya gak jualan, ya saya rugi. Terpaksa saya jual saja meskipun yang beli satu dua orang yang penting barang saya habis," kata Faisol.
Sebelum pandemi Covid-19, Faisol mengaku bekerja di arena tajen yang ada di kawasan Jl Mahendradatta, Denpasar.
Karena tajen disetop lantaran ada pandemi Covid-19, Faisol memilih jualan masker di pinggir jalan.
"Waktu awal-awal saya jualan masker bisa dapat omzet Rp 400 ribu sehari. Setelah galungan ini kan ada berita soal masker scuba itu, semenjak itu sepi sekali yang beli masker scuba sekarang," kata Faisol.
Ia mengaku tak bisa beralih berjualan masker kain lapis, ataupun masker medis atau masker bedah, karena harga ecerannya jauh lebih mahal.
• Masker Scuba dan Buff Tak Efektif Tangkal Penyebaran Covid-19, Ini Daftar yang Direkomendasikan
VIDEO: Resep Mudah Bolu Labu Kuning (Easy Pumpkin Cake) Empuk, Legit, Sehat No Mixer
• Jubir Satgas Covid-19 Sebut Masker Scuba dan Buff Disebut Kurang Ampuh Cegah Covid-19
• Masker Scuba dan Buff Disarankan Tak Dipakai, DPR Berharap Segera Disosialisasikan
VIDEO: Resep Cinnamon Rolls untuk Pemula, Pasti Berhasil
"Saya sudah sempat hubungi pedagang-pedagangnya, kalau saya hitung, jatuhnya itu paling murah Rp 7 ribu, Rp 10 ribu, sementara masyarakat sekarang gak mau beli masker mahal-mahal, makanya saya bingung," kata Faisol.
Dian, salah satu warga pembeli masker scuba di tempat Faisol mengaku tetap membeli masker scuba meskipun ada berita masker scuba tidak efektif cegah virus Corona.
Menurutnya, masker scuba paling nyaman ia gunakan.
"Nyaman, pilihannya juga banyak, dan gak bikin sesak napas," kata Dian.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, penggunaan masker scuba dan buff disebut kurang ampuh untuk mencegah virus corona (Covid-19).
Hal ini diungkapkan oleh juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
Dalam konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 secara virtual di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/9/2020), Wiku mengatakan, masker scuba dan buff hanya memiliki satu lapisan dan bahan yang tipis.
"Masker scuba atau buff ini adalah satu lapis saja dan terlalu tipis. Sehingga kemungkinan untuk tembus, tidak bisa menyaring, itu lebih besar," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa.
"Maka dari itu disarankan untuk menggunakan masker yang berkualitas untuk bisa menjaga," jelas dia.
"Masker scuba sering mudah untuk ditarik ke bawah di dagu. Sehingga fungsi masker jadi tidak ada," tambahnya.
Sehingga, Wiku menganjurkan untuk menggunakan masker yang menutup hidung hingga dagu.
"Oleh sebab itu pakailah masker dengan tepat untuk bisa melindungi."
"Menutup area batang hidung sampai dengan mulut dan dagu, dan rapat di pipi," terangnya.
Ia menambahkan, masyarakat wajib menggunakan masker saat berinteraksi dengan orang lain.
Masker bedah dan kain, menjadi masker yang mempunyai kemampuan untuk menyaring partikel virus.
"Masker ini adalah salah satu cara pencegahan yang digunakan untuk mencegah Covid-19."
"Kita pahami ini semua dengan baik, semua masyarakat yang di daerah publik yang berinteraksi dengan orang lain, harus menggunakan masker," katanya.
• Update Covid-19 Bali 23 September 2020: Positif 130 Orang, Sembuh 86 Orang, Meninggal 7 Orang
• Daftar Biaya Swab Test PCR Covid-19 Mandiri di 8 Rumah Sakit dan Klinik di Denpasar dan Sekitarnya
• BREAKING NEWS- 6 Orang Staf Puskesmas I Dentim Positif Covid-19, Pelayanan Puskesmas Tutup Sementara
Masker bedah digunakan oleh orang yang sakit, dan orang yang sehat menggunakan masker kain.
"Masker yang baik adalah masker bedah, ini biasanya digunakan terutama oleh orang yang sakit, atau orang yang punya gejala."
"Bisa juga menggunakan masker kain bagi masyarakat yang sehat," papar Wiku.
Menurutnya, masker kain yang lebih baik mencegah Covid-19 yakni mempunyai tiga lapisan.
"Masker kain yang bagus ini berbahan katun dan berlapis tiga."
"Karena kemampuan menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak."
"Dalam hal ini dalam tiga lapisan berbahan katun," imbuh Wiku Adisasmito.
Cara Memakai Masker yang Benar
Masker sangat penting digunakan oleh orang sakit atau mereka yang merawat orang sakit.
Tenaga kesehatan, orang sakit dan orang yang merawat orang sakit menggunakan masker medis.
Sementara, orang yang sehat cukup menggunakan masker kain.
Berikut panduan cara menggunakan masker yang tepat, yang Tribunnews.com kutip dari Covid19.go.id.
1. Cuci tangan sebelum pakai masker
Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik).
Atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60 persen).
2. Pakai masker yang benar
Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
3. Hindari menyentuh masker saat digunakan
Bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik.
Bila tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60 persen)
4. Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru
Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja.
Masker kain dapat digunakan berulang kali.
5. Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang.
Jangan sentuh bagian depan masker; Untuk masker 1x pakai, buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik.
Untuk masker kain, segera cuci dengan deterjen.
Untuk memasang masker baru, ikuti poin pertama.
(Tribunnews.com/Nuryanti)